JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – PT Lestari Asri Jaya (LAJ) bagian dari Royal Lestari Utama (RLU) Grup, anak usaha dari Michelin baru saja menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT). Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Chief Sustainability and Corporate Affairs RLU, Yasmine Sagita, dan Kepala Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Fifin Arfiana Jogasara.
Kerjasama ini adalah periode kedua yang berlaku selama 5 (lima) tahun. Kerjasama periode pertama dimulai tahun 2018-2021. Penandatanganan kerjasama yang dilaksanakan di kantor Taman Nasional Bukit Tiga Puluh pada 18 Oktober 2022 ini mencakup kegiatan antara lain perlindungan kawasan hutan melalui patroli hutan, pemantauan keanakearagaman hayati, pemulihan ekosistem, dan pemberdayaan masyarakat.
Kepala Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) Fifin Arfiana Jogasara mengatakan Pemerintah sangat serius dalam menjaga kelestarian taman nasional. Salah satu Langkah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan mengelola kawasan penyangga dan melibatkan para pemangku kepentingan dengan baik. Salah satu kawasan penyangga tersebut adalah area hutan yang dikelola oleh PT Lestari Asri Jaya (LAJ) anak usaha RLU Grup. “Konservasi tidak mungkin sendiri sehingga dalam pengelolaan Kawasan serta penyangganya, Balai TNBT melibatkan perbagai pihak pemangku kepentingan mulai dari Pemerintah Daerah, TNI, POLRI, Akademisi, Badan Usaha/Swasta dan Masyarakat melalui sinergitas aspek kepentingan. Salah satu pemangku kepentingan di Kawasan penyangga TNBT adalah PT Lestari Asri Jaya (LAJ) anak usaha RLU Grup yang bermitra dengan TNBT melalui skema kerja sama penguatan fungsi,” kata Kepala Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) Fifin Arfiana Jogasara.
Hal yang sama disampaikan oleh Chief Sustainability and Corporate Affairs RLU Yasmine Sagita. Yasmine menerangkan kerjasama ini adalah bagian dari wujud komitmen perseroan dalam upaya meningkatkan perlindungan kawasan hutan. “Kami optimistis melalui kerjasama yang sangat baik ini akan mampu meningkatkan upaya perlindungan kawasan hutan yang menjadi komitmen RLU. Melalui sinergi ini pula RLU akan secara berkelanjutan memberikan dampak positif terhadap kelestarian hutan dan masyarakat,” kata Chief Sustainability and Corporate Affairs RLU Yasmine Sagita.
Sinergi positif antara LAJ dengan TNBT telah berjalan sejak tahun 2018 dan memberikan dampak signifikan terhadap upaya perlindungan kawasan hutan. Hal ini tercermin dari penurunan prosentase penebangan liar atau illegal logging sebesar lebih dari 90%. Keberhasilan ini diraih berkat kegiatan patrol dan monitoring yang secara rutin dilakukan oleh petugas RLU dan TNBT yang mencapai 1.000 km/bulan.
Tidak hanya mencegah, melalui kerjasama ini 60 ha kawasan hutan dapat dihijaukan kembali. Penanaman kembali area hutan dilakukan dengan melibatkan masyarakat lokal mulai dari penyemaian hingga penanaman bibit tanaman di hutan. Jenis-jenis pohon yang ditanam diantaranya adalah Meranti Kuning (Shorea peltata) dan Keruing (Dipterocarpus humeratus) yang keduanya berstatus Critically Endangered.
Kerja sama antara LAJ dan TNBT ini juga merupakan bagian integral dari misi perseroan untuk menjadi perusahaan karet alam berkelanjutan terkemuka di dunia dan mewujudkan komitmen terhadap upaya nol deforestasi, melindungi habitat satwaliar yang populasinya terancam dan mendukung pengembangan masyarakat lokal.
Kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat lokal di sekitar kawasan hutan tercermin dari semakin banyaknya petani hutan yang bergabung dalam kelompok tani binaan LAJ yang meningkat kesejahteraannya. Hingga saat ini LAJ membina lebih dari 730 petani kecil termasuk tiga kelompok tani wanita dan memberi dampak peningkatan kesejahteraan bagi sekitar 3.650 orang di desa sekitar wilayah kerja. Selain mendapatkan pendampingan dan dukungan usaha dari LAJ, masyarakat sekitar kawasan hutan juga mendapatkan berbagai pelatihan dari petugas TNB. “Kami berharap kerjasama yang baik antara LAJ dan TNBT ini akan terus memberikan dampak positif kepada masyarakat, kelestarian kawasan hutan, dan keberlanjutan LAJ dan TNBT,” tutup Yasmine. (*/kar)