Cerita Perempuan Pendiri Pondok Pesantren di Batanghari, Bangun Pondok Pesantren dan UMKM Santri

Selasa 25-10-2022,09:28 WIB
Editor : Setya Novanto

Ada cerita yang cukup menginspirasi di Kabupaten Tertua di Provinsi Jambi yakni Kabupaten Batanghari. Seorang Perempuan mampu mendirikan Pondok Pesantren dan UMKM, dan mencetak ratusan santri. Berikut catatan REZA FAHLEVI, wartawan Jambi Ekspres di  Muarabulian

 

Pondok Pesantren Ummul Masakin didirikan pada 21 April 2011, yang bertempat di Desa Tebing Tinggi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari. Dipimpin oleh seorang Ustadzah Dra. Tiaman ini didirikan karena keprihatinan seorang ibu yang melihat keadaan ekonomi orang-orang miskin dan anak-anak yatim yang tidak bisa melanjutkan sekolah padahal menuntut ilmu itu adalah suatu kewajiban bagi seorang muslim, sehingga dibangunlah sebuah lembaga pendidikan Agama yang dapat mengakomodir semua strata sosial yang ada ditengah-tengah masyarakat.

 

Pondok pesantren Ummul Masakin akan mencoba menggali potensi SDM yang ada ditengah-tengah masyarakat guna untuk mendalami kajian ilmu agama Islam, pengetahuan, sains dan teknologi khususnya pada generasi muda yang masih memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi namun tidak memiliki kemampuan dari sisi financial.

 

Ustadzah Dra Tiaman bercerita Pondok Pesantren Ummul Masakin Dibawah naungan Yayasan Ummul Masakin adalah pondok pesantren salafiyah dan menghapal Al-Qur’an (hifzil Qur’an) dan pelajaran agama (diniyah). Meskipun Pondok pesantren ini mengelolah SLTP dan SMA sederajat tetapi misi utama di pondok pesantren ini adalah mengkaji, belajar menghafal Al-Qur’an dan mengkaji kitab kuning serta belajar ilmu agama dan Akhlak.

 

"Ummul masakin mempunyai Motto MINAZZULUMATI ILANNUR (Habis Gelap Terbitlah Terang), Pada awal berdirinya UMMUL MASAKIN telah memiliki santri yang menetap sebanyak 60 orang santri. Pada tahun 2011 proses pembangunan pondok mulai dilakukan. Tapi sifatnya kecil-kecilan, dan apa adanya ini dapat dilihat dari keadaan bangunan kelas dan asrama yang hanya terbuat dari Papan dan berlantaikan tanah"Ujar Dra Tiaman.

 

Ia menuturkan proses pembangunan ini mendapat dukungan dari pemerintah maupun masyarakat sekitar pondok, namun proses pembangunan ini insya allah kedepannya akan dibuat semegah dan senyaman mungkin sehingga Para santri akan merasa nyaman dan tenang dalam menuntut ilmu Agama Allah. Lulusan Pondok Pesanten Ummul Masakin, sebagai lembaga pendidikan yang nantinya diharapkan bermutu dan mampu menjawab tantangan dunia pendidikan serta memainkan peran dan fungsinya lembaga pendidikan sebagaimana yang tercantum dalam tujuan Pendidikan Nasional yaitu menyiapkan generasi penerus bangsa yang berwawasan keimanan dan ketaqwaan serta penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. 

 

"Sekarang Santri Pondok Pesantren Ummul Masakin Berjumlah 515 Orang, Santri Putra Berjumlah 239 Orang Santri Putri 276 Orang. Jumlah Ustadz/Ustadzah dan Pegawai Pondok Pesentren Ummul Masakin berjumlah 50 Orang."Ungkapnya.

 

Selain itu juga terang ustadzah pesantren Ummul Masakin juga memiliki usaha ekonomi yang masih berjalan hingga saat ini, yakni usaha Kolam Ikan dan Horti Kultura. Pengembangan Usaha Kolam Ikan dan Hortikultura di Pondok Pesantren diawali pada tahun 2018 yang lalu, awal pengembangan usaha ini kolam diisi dengan ikan lele, diawal pengembangan usaha kolam ikan dan Hortikultura ini tidak mendapatkan untung, karena waktu itu santri dan alumni pengelola belum dibekali ilmu dan pengetahuan tentang pengelolaan usaha kolam ikan dan Penanaman Hortikultura.

Kategori :