Arisa, tidak bisa ya memilih Sundra yang jelas ada dan menetap bersama? dibanding ia yang disana. Katanya cinta, tentu saja rasa yang jauh bisa berubah, sebab cinta juga tak akan bertahan selamanya bukan? Bersama itu bahagia berdua, bukan ia disana dengan bahagianya, kamu disini mengais cinta, berangan – angan jika nanti tidak akan ada luka. Sundra tidak kuat, tidak apa mencinta sendiri selamanya, asal kamu jangan terluka, sebab ia sayangnya Sundra tidak main – main kuatnya.
Arisa, kurang hebat apa sih Sundra mencintaimu dengan begitu apa adanya?
Naasnya, Sundra tidak bisa tidak terluka, sebab Arisa tertawa bukan karenaya, ia benci, Arisa bahagia, tapi bukan ia disisinya. (bersambung)