JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kenaikan harga BBM ternyata menimbulkan persepsi baru di tengah masyarakat.
Tak hanya mahal, sebagian menganggap penggunaan Pertalite semakin boros dan cepat habis. “Jumat ngisi Pertalite 200 ribu, Sabtu sudah habis,” ujar Ree salah satu netizen melalui akunnya yang viral di tik tok. Jarak 133 kilometer habis. “Masa iya 0,65 km per liter, biasanya pake mobilnya 1 banding 10, masa sekarang 1 banding 0,65,” lanjut Ree yang bermobil 1300 cc. Sebenarnya komentar Pertalite makin boros juga banyak keluar dari warga lain. “Bisanya pake matik sehari 1 liter untuk urusan kampus, kerja dan survey lapangan, sekarang 1,5 liter,” ujar Rendra warga Simpang Rimbo kepada Jambi Ekspres. Ia merasa Pertalite seperti menguap begitu cepat. “Jangan-jangan beda kualitas, sudah mahal kualitas malah menurun,” lanjutnya. Banyaknya keluhan Pertalite makin boros. Pertamina memiliki jawabannya sendiri. “Itu kan persepsi mereka, efek psikologis karena kenaikan harga, biasa beli Rp 20 ribu sekarang jadi Rp 50 ribu,” ujar Executive GM Regional Jabar Waljiyanto baru-baru ini. Katanya, kualitas BBM oktan 90 masih sama dan tidak ada perubahan. “Kalau beda kita bisa disemprot pemerintah,” tambahnya lagi, Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting juga memastikan tidak ada perubahan spesifikasi dan semua sesuai ketentuan pemerintah. Irto menjelaskan pihak Pertamina sebelum menerima minyak, di kapal dan di kilang akan melalui tujuh kali pemeriksaan. Pertamina juga selalu mengecek sampel BBM, baik setelah diterima maupun sebelum disalurkan oleh Pertamina. “Yang tidak sesuai ngga diterima,” ujarnya. Daftar Kendaraan yang Boleh Menggunakan Pertalite Berikut daftar mobil di bawah 1.400 cc yang boleh diisi Pertalite:Toyota Agya 1.197 cc Raize 998 cc dan 1.198 cc C Avanza 1.329 cc alya 1.197 cc
Daihatsu Xenia 1.329 cc Sirion 1.329 cc Ayla 998 cc dan 1.197 cc Sigra 998 cc dan 1.197 cc Rocky 998 cc dan 1.198 cc
Suzuki Ignis 1.197 cc S-Presso 998 cc Honda Brio 1.199 cc Kia Rio 1.348 cc Picanto 1.248 cc Seltos bensin 1.353 cc Wuling Kicks e-Power 1.198 cc Formo S 1.206 cc Nissan Magnite 999 cc
Mercedes-Benz A-Class 1.332 cc CLA 1.332 cc GLA 200 1.332 cc GLB 1.332 cc DFSK Super Cab diesel 1.300 cc Peugeot 2008 1.199 cc Volkswagen Tiguan 1.398 cc Polo 1.197 cc T-Cross 999 cc Tata Ace EX2 702 cc Renault Kiger 999 cc Kwid 999 cc Triber 999 cc Audi Q3 1.395 cc Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebelum ini mengatakan ada perubahan pada kriteria kendaraan yang mendapat izin mengisi BBM subsidi Pertalite menjadi mobil bermesin di bawah 1.400 cc, sebelumnya adalah di bawah 1.500 cc. (dpc)