JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Anggota DPRD Provinsi Jambi Kemas Al Farabi menyoroti penanganan banjir di Kota Jambi. Dia menilai belum ada upaya optimal yang dilakukan bersama dalam mengatasi banjir.
Sejauh ini, Kemas kembali menyebut, integrasi dan sinergi stakeholder Pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi Jambi dan BWSS VI kurang optimal. Jika koordinasi itu dilakukan, kata Kemas, akan ada data yang didapat dari semua instansi, titik mana saja daerah rawan banjir untuk dilakukan langkah preventif dan antisipatif.
"Kebijakan bersama ini penting agar penanganan, pengendalian dan pengelolaan banjir secara terpadu dan komprehensif memiliki target waktu penyelesaiannya, solusi jangka pendek dan solusi jangka panjang, dan ini penting untuk dilakukan," ujarnya.
Adapun upaya yang bisa dilakukan dikatakan Kemas Al Farabi, yang merupakan dewan Dapil Kota Jambi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), bisa dilakukan revitalisasi sistem drainase, pengadaan wilayah resapan air dan daerah penampung air, RTH, reboisasi dan membangun sumur resapan.
Anggota DPRD Provinsi Jambi, Kemas Al Farabi menambahkan, faktor penyebab terjadinya banjir yang terjadi di Kota Jambi, diakibatkan penimbunan tanah di wilayah resapan air beralih fungsi menjadi perumahan, ruko, bangunan dan pelebaran jalan.
Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah terkait dengan perizinan. Kemas Al Farabi meminta agar dalam hal perizinan harus mempertimbangkan ketersediaan daerah tangkapan air dan resapan air.
"Kemudian sistem drainase dan box cluvert perkotaan, revitalisasi kondisi aliran sungai harus diperhatikan agar memaksimalkan fungsi saluran air dan pengerukan menuju sungai batanghari," katanya.
Lebih lanjut disampaikan oleh Kemas Al Farabi, dalam upaya penyelesaian permasalahan banjir adalah masalah bersama yang butuh keseriusan pemerintah untuk menganggarkannya. Tidak hanya itu, perlu juga masyarakat dengan kesadaran mental masalah sampah.
Dia menambahkan, kondisi 9 sungai utama di kota jambi perlu dilakukan pengerukan dan pelebaran sungai serta membangun waduk, program reboisasi, konservasi.
"Dan saya mengusulkan agar melibatkan akademisi yang kompetensi misalnya para ahli dan dosen tehnik sipil dan lingkungan di fakultas tehnik serta penggiat lingkungan untuk memahami karakteristik banjir kota jambi untuk mencari solusi terbaik mengatasi persoalan banjir Kota Jambi," pungkasnya. (*/fth)