MUARABULIAN, JAMBIEKSPRES.CO.ID-Kemacetan akibat truk batubara di Batanghari hingga kini tak juga teruraikan. Keluhan dari masyarakat seperti tak berbalas. Kemacetan masih saja terus terjadi.
Bahkan, sejak Jumat (09/09) hingga Minggu (11/09), sejumlah truk CPO dan batubara yang mengalami kerusakan di bahu jalan, membuat arus lalu lintas menjadi lumpuh. Bahkan parahnya lagi dalam kemacetan tersebut sedikitnya dua insiden terjadi.
Pertama mobil ambulans yang membawa jenazah terjebak macet selama delapan jam. Insiden kedua, ada sopir truk batubara yang meninggal di dalam mobil Minggu (11/09).
Kapolsek Tembesi IPTU Amran,SH saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kejadian sopir truk batubara yang meninggal tersebut yakni Ronal Tahi Soaloan (41) warga Desa Tangkit, Muaro Jambi.
Kejadian pada hari Sabtu tanggal 10 September 2022 sekira pukul 15.30 wib korban ditelepon oleh saksi yakni Jatorang Purba menanyakan keberadaan korban dan dijawab oleh korban bahwa saat ini keberadaannya di parkiran rumah makan Habibi Desa Kotoboyo Kecamatan Bhatin XXIV.
‘‘Kemudian sekira pukul 17.30 Wib korban berangkat menuju arah Muara Bulian, sesampainya di Desa Tanjung Marwo saksi Jatorang Purba melihat posisi mobil korban dalam keadaan berhenti kemudian di cek oleh Purba kondisi mobil masih dalam keadaan hidup mesinnya dan dilihat korban ada di dalam mobil dalam keadaan sudah meninggal dunia,’‘ ujar IPTU Amran.
Kemudian lanjutnya warga memberitahukan kejadian ini ke Polsek Muara Tembesi dan Puskesmas Muara Tembesi. Menurut keterangan dari dokter jaga Puskesmas Muara Tembesi diperkirakan jenazah meninggal dunia akibat serangan jantung dan tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan ditubuh korban.
Sementara itu insiden yang memilukan kedua yakni mobil ambulans RSUD Hamba Muara Bulian yang dikendarai oleh Rudi Kardiono (51) yang membawa jenazah tujuan Desa Jelutih Kecamatan Bathin XXIV harus terjebak macet selama delapan jam diperjalanan.
‘‘Saya terjebak macet selama 8 jam di perjalanan, yang paling parah kemacetan terjadi di Desa Kameo Kecamatan Muara Tembesi, disana tidak bisa bergerak selama 4 jam,’‘ kata Rudi Sopir Ambulans RSUD Hamba Muara Bulian.
Sementara itu Kapolres Batanghari AKBP M.Hasan mengatakan kemacetan tersebut dikarenakan ada dua truk yang mengalami patah As, dan satu truk mengalami mogok.
‘‘Sekarang polres akan bertindak tegas, truk yang jalan diluar jam opsnal akan diamankan, saat ini ada 13 truk batubara yang diamankan di Polres Batanghari,’‘ ujar AKBP M.Hasan.
Untuk sebagai efek jera lanjutnya, truk yang melanggar jam operasional akan ditahan selama 1 bulan.
‘‘Kita akan selalu melakukan patroli,’‘ tegasnya.
Sementara itu Ketua Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Kabupaten Batanghari Ozi Saifirman, saat diminta komentarnya, mengatakan bahwa, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk segera mencari solusi soal arus lalu lintas yang terus menjadi masalah.
"Kemacetan panjang yang sudah terjadi beberapa hari ini di Batanghari menjadi catatan buruk bagi pemerintah, artinya pemerintah belum memiliki solusi yang konkrit, sudah banyak korban jiwa, masyarakat selalu menjadi korban," ujar Ozi.