“Ya nyaris satu tipe. Cuma bedanya Opposite lebih mampu mengurai kronologi sebuah kejadian dari data yang diperolehnya. Sementara Hacker Bjorka cenderung menonjolkan kemampuannya dalam membobol data publik,” jelasnya.
Sulit dibayangkan, jika semua rekaman percakapan, data surat-menyurat dari Istana Negara, sampai sosok Presiden Jokowi berhasil dipublis.
Maka kecenderungannya, kata Jerry, bisa jadi hacker tersebut berada di dalam lingkaran negara.
Bermain dengan menyebarkan opini, untuk kepentingan sesuatu. Bisa saja mengalihkan isu, seperti kasus Ferdy Sambo atau kenaikan BBM
“Gayanya terkesan kontraproduktif tapi ini bisa jadi satu markas. Satu misi. Kalau benar ini di luar kendali ya lucu juga. Masa negara dibobol sama hacker,” ungkap Jerry. (disway)