Oleh : Dr. Noviardi Ferzi*
EcoReview - Kolaborasi dalam membangun ekosistem perbankan itu penting. Salah satunya, Bank Jambi perlu bersama Pemerintah Daerah di Kabupaten Kota Jambi dalam mendorong dan menanamkan budaya menabung sejak dini kepada para pelajar.
Kolaborasi fundamental ini bukan saja bagian dari peringatan Hari Indonesia Menabung dengan tema "Kejar Prestasi Generasi Muda Indonesia 2022, tapi juga bagian dari strategi membangun ekosistem bisnis berkelanjutan, mengiring literasi keuangan milenial membentuk ceruk pasar yang potensial.
Saat in laporan terbaru Thunes bertajuk “Gen Z: The Future of Spending”, 62% dari populasi Gen Z belum memiliki rekening bank atau biasa disebut unbankable. Ini didasarkan pada hasil survei yang dilakukan terhadap 6500 pemuda berusia 16 s/d di berbagai negara, termasuk Indonesia, India, Amerika Serikat, Vietnam, Meksiko, Inggris, dan lainnya. Survei tersebut mewakili negara maju dan berkembang.
Kendati kepemilikan akan akun bank masih kecil, menurut survei 50% dari kalangan ini sudah mulai menggunakan mobile wallet untuk keperluan transaksi. Di 5 dari 13 negara yang disurvei, metode pembayaran ini juga menjadi yang paling populer termasuk di Indonesia.
Kembali pada Hari Indonesia Menabung bertujuan untuk meningkatkan awarness masyarakat, Pemerintah Daerah, Industri Perbankan, Kementerian/Lembaga terkait untuk menanamkan budaya menabung sejak dini.
Demi mendukung ini, akses terhadap layanan finansial yang lebih komprehensif diperlukan untuk menyiapkan mereka pada kebutuhan pengelolaan keuangan yang lebih baik. Termasuk di dalamnya akses ke layanan perbankan, untuk mengantarkan ke produk-produk finansial lainnya seperti tabungan hingga investasi. Perlu banyak upaya untuk mendorong peningkatan inklusi tersebut, tak terkecuali financial inclusion Indonesia yang indeksnya tengah terus merangkak membaik.
Hari Indonesia Menabung sebenarnya bisa menjadi momentum yang baik bagi Bank Jambi untuk meningkatkan awarness masyarakat terkait produk tabungan milenial. Melalui program yang dapat meningkatkan komitmen, kerja sama, dan sinergi dengan seluruh stakholders.
Posisi Bank Jambi sebagai mitra strategis pemerintah senantiasa mendukung dan ikut mengakselerasi pembukaan rekening segmen pelajar dan mahasiswa dalam rangka pencapaian target inklusi keuangan 90% pada 2024.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan literasi dan inklusi keuangan kurang maksimal di kategori ini. Ambil contoh dari kondisi financial inclusion Indonesia, dari generasi sebelumnya (termasuk orang terdekat Gen Z terkini) adalah orang-orang dengan tingkat literasi yang rendah. Menurut survei OJK di tahun 2019, indeks literasi keuangan sebesar 38,03%. Dengan pemahaman yang rendah terhadap produk/layanan keuangan, kecil kemungkinan bagi mereka memberikan pemahaman yang baik bagi generasi di bawahnya.
Financial literacy percentage by age. Selain edukasi berbentuk sosialisasi dan pengajaran, pengalaman langsung ke produk atau layanan finansial bisa menjadi opsi dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
Dukungan Bank Jambi misalnya dapat dilalukan dengan memberikan subsidi setoran awal tabungan Milenial kepada siswa di Kabupaten Kota Jambi dan program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada kampus yang mengakusisi pembukaan rekening tabungan pelajar terbanyak berupa pemberian sarana dan prasarana sekolah.
Hanya saja pola - pola itu harus berbasis embedded finance yang relevan. Embedded finance diartikan sebagai mekanisme yang memungkinkan sebuah layanan finansial digital ditempatkan di berbagai aplikasi. Contohnya, pengembang platform e-commerce dapat menghadirkan kapabilitas pembayaran. Bahkan di beberapa skenario, lewat e-commerce pengguna bisa membuka sebuah rekening bank; atau layanan pinjaman bisa diakses langsung oleh pengguna di aplikasi konsumer tanpa harus mengunduh aplikasi terpisah. Untuk merealisasikan layanan tersebut, diperlukan teknologi Open Finance.
Open Finance juga dapat berperan menjembatani kapabilitas yang dimiliki institusi finansial seperti bank Jambi dengan para pengembang aplikasi secara mudah dengan sambungan API yang ringkas dan aman.
Cara kerja Open Finance ialah dengan menyuguhkan lapisan infrastruktur fintech yang dapat dimanfaatkan oleh platform digital. Dengan pemanfaatan Open Finance, layanan seperti e-commerce, ride hailing, OTT, edutech, dan sebagainya bisa memiliki platform keuangan yang komprehensif.