JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masing-masing kepala daerah dengan inflasi tertinggi untuk mencermati secara detil penyebabnya sehingga tingkat inflasi dapat turun hingga ke level 5 persen. Presiden Jokowi menyebutkan provinsi dengan tingkat inflasi tertinggi yakni Jambi berada di 8,55 persen.
Pelaksana Harian Asisten Perekonomian bdan Pembangunan Setda Provinsi Jambi Johansyah menyatakan, pihaknya yang juga tergabung sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) juga telah melakukan upaya pengendalian. Seperti melaksanakan Rapat Koordinasi Perkembangan Inflasi dan Ketahanan Pangan, yang dipimpin langsung Gubernur Jambi melalui virtual (zoom meeting), pada tanggal 4 Agustus 2022 bertempat di Rumah Dinas Gubernur Jambi, yang dihadiri oleh Forkopimda, TPID Provinsi Jambi dan TPID kabupaten/kota se Provinsi Jambi.
“Kemudian melakukan Operasi Pasar yang dikoordinator oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi,” katanya.
Selanjutnya juga memberi bantuan Bibit Cabai kepada para Petani Cabai yang di Koordinator oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi. Lalu melakukan pengaturan pola tanam tanaman cabai yang dikoordinator oleh Dinas TPHP Provinsi Jambi.
“Serta mendorong percepatan BUMD Pangan kabupaten/kota dalam rangka untuk implementasi Kerjasama Antar Daerah (KAD),” jelasnya.
Sebelumnya dalam sambutan Presiden Jokowi pada pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi 2022 di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, Presiden Jokowi merinci kelima provinsi dengan tingkat inflasi tertinggi yakni Jambi berada di 8,55 persen; Sumatra Barat 8,01 persen; Bangka Belitung 7,77 persen, Riau 7,04 persen, dan Aceh 6,97 persen.
"Tolong ini dilihat secara detil yang menyebabkan ini apa, agar kita bisa selesaikan bersama dan bisa turun lagi di bawah 5 persen, syukur bisa di bawah 3 persen," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis. (aan)