JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Karena dianggap telah menghina profesi dukun, Marchel Radhival atau lebih dikenal dengan sebutan Pesulap Merah, Rabu (10/8) dilaporkan ke Polres Metro Jaya.
Adalah Agustiar, perwakilan Persatuan Dukun Indonesia yang membuat laporan ini. Katanya, Pesulap Merah telah menghina profesi dukun dengan menyebarkan informasi dan kalimat yang menyudutkan dalam banyak kontennya di sosial media. Pesulap Merah dalam laporan dianggap telah membuat para dukun merasa tersudutkan dan pekerjaan mereka jadi terganggu. “Ini berdasarkan laporan mereka ya, bahwa dalam postingan terlapor disebut dukun-dukun tukang tipu," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Yandri Irsan. Dukun yang terdampak pun berasal dari seluruh Indonesia. Konten Pesulap Merah ini ditayangkannya di akun Youtube dan Instagram miliknya. Pesulap Merah kerap menayangkan trik-trik yang digunakan dukun dalam menangani pasiennya. Pesulap Merah dalam kontennya diduga telah menyebut para dukun sebagai penipu dan trik kerjanya penuh dengan tipu muslihat apalagi yang berkedok agama.Ulah Pesulap Merah ini, telah pula membuat pelapor kehilangan banyak job, costumer atau pelanggannya jadi banyak berkurang. Semua laporan pun dituangkan beserta bukti-bukti.
Polres Metro Jakarta kata Yandri masih mempelajari terkait laporan tersebut. Saat ini pihaknya telah lakukan penyelidikan. “ITE ini kan perlu ada pendalaman yang berbeda. Kita akan pemeriksaan saksi-saksi dan ahli-ahli," jelasnya Sabtu (13/8)
Siapakah Pesulap Merah?
Pesulap Merah bernama asli Marcel Radhival. Ia seorang pria yang lahir di Tangerang pada 26 Agustus 1995. Marcel merupakan seorang muslim dan punya kakak laki-laki seorang ustadz. Marcel kabarnya kini masih menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi.
Dalam beberapa kesempatan, Marcel bercerita ayahnya merupakan purnawirawan polisi. Saat masih bergabung di salah satu perusahaan di Blok M, Marcel kerap tampil di pertunjukan menunjukkan kemampuannya menunjukkan trik sulap. Marcel tampil nyentrik karena ia pernah menjadi ketua komunitas cosplay. Dalam akun YouTube-nya, Marcel mengatakan ia berasal dari sebuah keluarga sederhana. Orangtuanya punya sebuah warung sembako di depan rumanya.
Di rumah ini pula Marcel pernah ikut bergabung dengan orangtuanya berjualan nugget dan sosis goreng hingga akhirnya oleh tetangga ia diberi julukan Abang Sosis. Ketika itu ia masih duduk di bangku SMK.
Sebagai Abang Sosis, Marcel pun akhirnya bisa menghasilkan uang, ketika itu ia bisa mengumpulkan Rp. 500.000 per bulan. Kemudian uang ini ia gunakan untuk membeli perlengkapan sulap.
Marcel mulai tampil lebih jauh saat duduk di bangku kelas 2 SMK. Ia memberanikan diri ikut ajang pencarian bakat dan pertama kali merasakan masuk TV.
Namun ia kalah pada kompetisi itu. Berhubung job sebagai pesulap masih sepi kemudian ia ikut membantu temannya yang punya usaha tour and travel. Marcel kebagian tugas membagi brosur.
Karena tekanan ekonomi ia akhirnya memutuskan untuk bekerja di Senayan City Mall sebagai Children Attendant. Lalu pernah pula menjadi agen asuransi hingga akhirnya menjadi youtuber dan banyak membongkar trik trik sulap dan juga trik dukun.
Ia cukup rajin membongkar trik dukun berkedok agama. Alasannya untuk memberi edukasi kepada masyarakat. (dpc)