Diduga Antara Pukul 17.06 Hingga 17.23 Sore, Yosua Berlutut Lalu Keluar Perintah “Tembak Oeeii!!

Jumat 12-08-2022,08:14 WIB
Editor : donapiscesika

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Momen hari terakhir Brigadir Yosua Hutabarat terekam cukup jelas dari tayangan video CCTV. Terekam perjalanan Yosua dari Magelang pagi Jumat 8 Juli 2022 hingga akhirnya menghilang dari penglihatan sore harinya.

 

Dari video yang ada, diduga Yosua dibunuh antara pukul  17.06 Hingga 17.23 Sore. Pukul 17.05 WIB terlihat Putri Chandrawati bersama Yosua dan Bharada E keluar dari rumah naik kendaraan menuju rumah dinas Kadiv Propam yang jaraknya tidak jauh dari sini sekitar 1 km. Terlihat mereka keluar usai melakukan tes PCR. 

 

10 menit setelah itu, Ferdy Sambo yang juga ada di rumah pribadi keluar naik SUV hitam. Kemana? Dari rekaman CCTV  di sekitar Duren Tiga,  mobil SUV yang ditumpangi Ferdy Sambo terlihat melintasi jalur rumah dinasnya dan diduga Sambo juga ke rumah dinas. 

 

Karena CCTV di rumah dinas belum ditemukan hingga saat ini, belum terekam apa yang terjadi di rumah dinas pasca Sambo datang hingga akhirnya Putri terlihat kembali pukul 17.23 ke rumah pribadi. 

 

Tepatnya 18 menit setelah ia keluar dari rumah pribadi, ke rumah dinas lalu kembali lagi ke rumah pribadi dalam waktu yang cukup singkat. Putri dari video terlihat sudah berganti pakaian, menggunakan piyama hijau masuk ke rumah pribadinya dengan wajah bermuram durja, menunduk sendu.

 

Apakah terjadi sesuatu saat putri di rumah dinas? Atau setelah ia pulang ke rumah pribadi? Belum ada video yang bisa menjelaskan kejadian. Namun pukul 17.54 WIB

mobil provos berjenis Mazda dan Pajero sudah tampak melintasi Jalan Duren Tiga Utara I menuju ke arah rumah dinas Sambo. 

 

Tak lama kemudian, mobil dinas Satreskrim Jakarta Selatan dan sebuah mobil ambulans juga terlihat melintasi jalan tersebut.

 

Deolipa : Ada Perintah Tembak

 

Deolipa Yumara, Pengacara Bharada Eliezer alias Bharada E menceritakan detik-detik pembunuhan Brigadir Joshua di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo yang cukup dramatis. Ia ceritakan saat diwawancara TVOne. 

 

Kata Deolipa, eksekusi dilakukan saat Brigadir Joshua berlutut di depan komandannya Irjen Ferdy Sambo.

 

Sore itu, Bharada Eliezer kata Deolipa diperintahkan untuk naik ke lantai dua. Saat sudah di atas Bharada E sudah melihat Brigadir Joshua sedang berlutut di depan Ferdy Sambo.

Dalam kondisi itu Bharada E sedang memegang senjata, pun Ferdy Sambo, ia juga sedang memegang senjata pistol. Bedanya, Bharada E ketika itu tidak menggunakan sarung tangan, Ferdy Sambo bersarung tangan. 

 

“Namanya kalau polisi kan kalau berlutut begini,” terang Deolipa sambil memperagakan kedua tangannya di belakang kepala. 

 

“Oeeii…sekarang oeii…tembak! Tembak! Tembak oeeii!!” itu bunyi perintah Ferdy Sambo kepada Eliezer. 

 

Terkejut dapat perintah tembak, dalam kondisi ketakutan, Bharada E akhirnya memuntahkan peluru ke arah temannya itu, tanpa ada motif apapun karena sejatinya mereka berdua adalah bersahabat. 

 

“Tapi ini diperintah sama iblis. Iblisnya ya Sambo itu juga, Kalau Richard nggak nembak, mungkin dia yang ditembak. Karena sama-sama pegang pistol kan,Akhirnya Richard atas perintah, langsung tembak lah. Dar..dar..dar,” bebernya.

 

Ferdy Sambo Ngaku Emosi

 

Sementara, Ferdy Sambo punya alasan sendiri memberikan perintah tembak. Kombes Budhi Herdi Susianto, Kapolres Metro Jakarta Selatan mengatakan, di depan penyidik Sambo mengaku marah dan emosi setelah dilapori istrinya, Putri Candrawati.

 

Kata Ferdy Sambo, istrinya mendapat perlakuan yang sangat melukai harkat dan martabat keluarga saat berada di Magelang.

 

“Di dalam keterangan tersangka FS, ia marah dan emosi setelah dapat laporan dari istrinya, PC, yang telah mengalami tindakan melukai harkat dan martabat keluarga,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (11/8/2022).

 

Selanjutnya, Ferdy Sambo memanggil dua ajudannya, yakni Brigadir Rizki Rizal dan Bharada Eliezer dengan perintah untuk menghabisi nyawa Brigadir Yosua Hutabarat. (dpc/disway/pojoksatu)





Kategori :