MUARABULIAN, JAMBIEKSPRES.CO.ID-Provinsi Jambi bakal memiliki Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang dinilai ramah lingkungan. Ini setelah dilakukan peletakan batu pertama PKS masa depan PT. Nusantara Green Energy, yang berlokasi di Desa Simpang Jelutih Kecamatan Bathin XXIV Kabupaten Batanghari. Peresmian langsung dilakukan oleh Menteri Perdagangan (Memdag) Zulkifli Hasan, didampingi Gubernur Jambi Al Haris, Komut PT. Nusantara Green Energy Bambang Permadi Soemantri Brojonegoro, VP Director PT. Nusantara Green Energy Petrus Tjandra, Wabup Batanghari Bhactiar, Sekjen Kementerian Perdagangan Suhanto, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi. Dalam sambutannya, Komut PT. Nusantara Green Energy Bambang Permadi Soemantri Brojonegoro mengatakan, mendag sangat peduli terhadap CPO, pihaknya pun berupaya melahirkan PKS yang bukan saja membantu produksi turunan sawit, tapi juga dapat mensejahterakaan petani sawit.
"Kedepan dengan keberadaan pabrik ini petani bisa lebih mandiri, dengan menyalurkan Tandan Buah Sawit (TBS, red) yang akan diolah oleh PT. Nusantara Green Energy. Motivasi pabrik ini adalah meningkatkan sawit dan turunan produk sawit terhadap daya beli masyarakat, dalam hal ini minyak goreng," kata Komut PT. Nusantara Green Energy Bambang Permadi Soemantri Brojonegoro Selasa (2/8) lalu.
Dari mesin yang dihasilkan pabrik ini, bukan saja akan menghasilkan minyak goreng yang memiliki kandungan vitamin A namun juga dapat menghasilkan premium palm oil, bensin sawit (bensa) dan biodiesel. Keberadaan PKS PT. Nusantara Green Energy diharapkan bisa menjadi motivasi segenap pelaku usaha sawit, dan produk yang dihasilkan dapat menyehatkan bangsa.
"Kelebihan mesin ini tidak memerlukan aor, tidak mengeluarkan limbah, jadi kami bisa berkontribusi untuk kesejahteraan petani sawit, yang kita mulai di Provinsi Jambi," terangnya.
Sementara, Wabup Batanghati, Bachtiar menyambut baik keberadaan PKS milik PT. Nusantara Green Emergy di Kabupaten Batanghari.
"Kehadiran PKS ini kami sambut baik, semoga bisa sukses dan berkembang sampai ketengah-tengah kebun masyarakat," ujar Wabup Batanghari, Bachtiar.
Gubernur Jambi, Al Haris mengungkapkan, luas kebun sawit di Provinsi Jambi mencapai 1,2 juta hektar. Saat ini Jambi memiliki 80 PKS, berdasarkan analisa dirinya masih dibutuhkan keberadaan sebanyak 20 PKS untuk memenuhi kuota tersebut.
"Kami berharap semangat rekan pengusaha berinvestasi di Jambi, agar semangat petani sawit di Jambi bergairah, terlebih produksi sawit di Jambi termasuk daerah yang ekspor sawitnya cukup bagus. Mudah-mudahan kesejehateraan petani meningkat dengan kehadiran PKS ini," harap Gubernur Jambi, Al Haris.
Mendag, Zulkifli Hasan mengatakan, sawait merupakan industri strategis dan keberadaannya sangat penting sekali, karena hampir separuh kebutuhan sawit dunia diperoleh dari Indonesia. Produksi sawit di Indonesia mencapai 52 juta ton, dengan rincian 48 juta ton untuk ekspor, dan sisa stok 4 juta ton untuk kebutuhan dalam negeri.
"Kita hanya butuh 3,4 juta ton untuk minyak curah dan minyak kemasan sederhana. Saya gembira dan mendukung penuh keberadaan PKS ini, karena untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit," papar Mendag, Zulkifli Hasan.
VP Director PT. Nusantara Energy Green, Petrus Tjandra menambahkan, proses pembuatan minyak sawit tanpa uap milik PT. Nusantara Green Energy yakni dimulai dari TBS kemudian diolah kemesin detahcer, lalu dari mesin tersebut akan mengeluarian brondolan sawit, brondolah lalu diolah ke mesin silo pemanasan, kemudan dimasukan kemesin demolisher. Dari mesin demolisher akan menghasilkan messocarp dan mut, messocarp ini kemudian diolah kemesin press yang kemudan menghasilkan bungkil sawit, premium palm oil, minyak goreng, bensa dan biodiesel. Untuk nut kemudian dimasukan kemesin ripple mili yang menghasilkan produksi kernel.
"Kegiatan pembangunan plant-plant ini sekitar 8 bulan, mudah-mudahan di Juni tahun 2023 mendatang, kita sudah bisa soft oppening," kata VP Director PT. Nusantara Energy Green, Petrus Tjandra.
Sedangkan Dirut PT. Nusantara Green Energy, Sahat Sinaga dalam rilis pers yang diterima Jambi Ekspres mengatakan, pihaknya mengaplikasikan teknologi bernama Pabrik Minyak Sawit Tanpa Uap (PMTU), atau dikenal Steamless Palm Oil Technology and Impurities Removal Oil (SPOT and IRU), yang diaplikasikan dalam pengolahan TBS menjadi premium palm oil, atau juga disebut minyak makan sehat.
"Premium palm oil punya kualitas yang lebih prima dibandingkan dengan minyak sawit konvensional, produk ini memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi seperti carotenoids, total vitamin E yang utuh, jumlahnya lebih banyak, dan stabil," urai Dirut PT. Nusantara Green Energy Sahat Sinaga.
Dalam peletakan batu pertama PKS masa depan PT. Nusantara Green Energy turut hadir KH. Said Aqil Siradj, anggota DPR RI Mindo Sianipar, H. Bakri, Forkompimda Provinsi Jambi, Forkompimda Batanghari, Pj. Bupati Tebo, para camat dan kades. (yos)