KERINCI, JAMBIESKPRES.CO.ID - Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) dan BKSDA akhirnya terpaksa menangkap kembali harimau Sumatera bernama Surya Manggala yang dilepas sebelumnya.
yamaha--
Hal ini dibeberkan BBTNKS saat audiensi dengan Aliansi Bumi Kerinci (ABK) Wartawan-LSM Kerinci dan Sungai Penuh di ruangan pertemuan BBTNKS, Rabu (27/72022).
ABKmelalui koordinator Harmo dan anggota lainnya mempertanyakan program pelepasliaran harimau Sumatera yang meresahkan dan dinilai gagal.
Plh BBTNKS, Teguh mengakui program pelepasan dua harimau Citra dan Surya ke hutan TNKS hingga saat ini masih belum berhasil. Citra terakhir ditemukan mati, Surya masih berkeliaran menjauh dari kawasan TNKS.
Bahkan pihak BBTNKS dan BKSDA sedang berupaya menangkap kembali harimau Surya dan mengembalikannya ke habitat lama di Sumut Medan.
Teguh mengatakan pihaknya akan melakukan kajian dan evaluasi penyebab belum berhasilnya harimau Surya di kawasan hutan TNKS.
"Apakah perilaku harimau yang belum bisa menyesuaikan, apakah makanannya yang kurang maka tak bisa beradaptasi di TNKS. Kami akan melakukan kajian ulang. Ini jadi permasalahan untuk kami BBTNKS dan BKSDA Jambi yang harus diselesaikan," jelasnya
Setelah muncul permasalahan ini, Harimau yang dinamakan Surya untuk saat ini dalam posisi RKE dan pihak kami telah memasang perangkap.
"Surya akan segera ditangkap, akan dibawa kembali ke Sumatera Utara, dan apa yang ditakutkan oleh masyarakat bisa terselesaikan," bebernya.
Selain itu saat audiensi Aliansi Bumi Kerinci, ABK menanyakan terkait adanya kompensasi untuk masyarakat Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci, BBTNKS mengakui tidak ada anggaran untuk itu.
Termasuk untuk ganti rugi hewan ternak yang telah dimangsa harimau. "Kalau untuk kompensasi terhadap beberapa hewan ternak peladang yang jadi korban itu kami tidak ada," ungkapnya
Diberitakan sebelumnya, setelah dilepasnya Citra dan Surya di Hutan TNKS, membuat resah masyarakat Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, bahkan banyak masyarakat yang mengaku ternaknya hilang diduga dimakan harimau.(hdp)