SUNGAI PENUH, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Atlet paralayang dan gantole TROI Seri 2 di Kota Sungai Penuh ternyata banyak yang gagal mendarat sesuai landasan atau digaris finis yang sudah disiapkan panitia, Minggu (12/6/2022).
Sejumlah atlet paralayang maupun gantole (layang gantung) banyak yang mendarat di luar lintasan. Serta landing ditengah padi areal persawahan dan juga dekat kerumunan penonton. Informasi diperoleh atlet paralayang yang mengenakan parasut warna biru nampak terpaksa mendarat didekat kerumunan penonton. Dalam sebuah video yang beredar nampak atlet belum bisa mengkondisikan parasut hingga mendarat di luar jalur yang ditetapkan panitia.
Meski mendarat di luar lintasan namun atlet tersebut tetap selamat. Demikian juga dengan penonton banyak yang turut berteriak atas peristiwa ini. "Wah keluar jalur, " sahut penonton
Selain paralayang, atlet gantole( layangan gantung) juga ada yang terperosok saat akan mendarat. Atlet gantole yang menggunakan alat layangan warna biru putih landing di luar garis finis. Dia terpaksa mendarat sebelum garis finis, yakni di areal padi milik warga. Gantole yang di kendalikan atlet tersebut nampak menukik ke arah sawah tersebut saat mendarat. Kemudian beberapa orang panitia pun bergegas, berlari menuju atlet tersebut. Atlet pun dibawa ke tempat istirahat. "Tidak apa-apa, " kata salah seorang panitia.
Informasi yang diperoleh Jambi Ekpres lebih 5 orang atlet paralayang dan gantole yang mendarat di luar lintasan.
Sebagaimana diketahui ada sekitar 130 atlet paralayang dan gantole yang ambil bagian dalam Paragliding Trip Of Indonesia seri 2 digelar di Kota Sungai Penuh di Bukit Pada sejak 10-12 Juni 2022 .
Sedangkan lokasi mendarat di areal persawahan warga desa Karya Bakti. Yang sudah dibuat garis bundar agar peserta mudah dinilai mana yang finis paling tepat, cepat dan akurat. Untuk lokasi landing tersebut pemkot Sungai Penuh mengaku disewakan kepada pemilik petani pemilik sawah. Sedangkan lokasi take paralayang merupakan tanah milik adat wilayah Pondok Tinggi.
Walikota Ahmadi mengaku Pemkot Sungai Penuh belum memiliki lokasi landing resmi untuk kejurnas paralayang dan gantole tersebut. Sehingga terpaksa area sawah warga disewa sebagai tempat landing atlet. "Ini kendala kota belum memiliki lokasi landing, karena terpaksa ini kita sewa," Kata Ahmadi saat pembukaan paralayang.
Walikota mengatakan nanti akan dibuat lokasi landing resmi yang bisa digunakan setiap waktu oleh atlet paralayang. Karena untuk Kejurnas paralayang ini, Wako Ahmadi mengaku Sungai penuh terburu-buru menggelarnya.(hdp)