Memberi Makna Indonesia, Laba BUMN Tembus Rp126 Triliun, BRI Jadi Penyumbang Terbesar

Jumat 10-06-2022,12:36 WIB
Reporter : novantosetya
Editor : novantosetya

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID– PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.  menjadi  kontributor  laba terbesar bagi  Kementerian Badan Usaha Milik Negara ( K BUMN) di tahun 2021. Sebelumnya, pada Rapat Dengar Pendapat dengan DPR (07/06) Menteri BUMN Erick Thohir  mengatakan laba BUMN pada 2021  mencapai  Rp . 126 triliun, dimana nilai itu meningkat dari  laba tahun  2020  yang  senilai  Rp . 13 triliun atau tumbuh 869%. BRI sendiri  menjadi BUMN yang  mencatatkan laba  tertinggi  sebesar Rp.32,22 triliun  di tahun 2021 atau setara 25,5% dari total laba  seluruh  BUMN di tahun 2021.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan apresiasi terhadap pencapaian Kementerian BUMN  yang  berhasil  mendorong kinerja seluruh perusahaan BUMN melalui transformasi di tengah kondisi pemulihan ekonomi pasca pandemi.  “Transformasi yang diinisiasi oleh K ementerian  BUMN terbukti memberikan dampak positif terhadap BRI dan seluruh perusahaan BUMN secara umum, oleh karenanya transformasi ini akan terus kami perkuat untuk menjaga keberlanjutan bisnis ke depan,” imbuh nya .

Sunarso mengungkapkan penopang utama pertumbuhan laba BRI  di sepanjang tahun 2021 lalu  terletak pada kinerja kredit dan penghimpunan Dana Pihak   Ketiga (DPK) yang tumbuh positif disertai penurunan biaya bunga yang signifikan, dan disaat bersamaan perseroan mampu mengelola  portfolio mix  dan kualitas aset sehingga dapat meningkatkan  yield asset . “Raihan laba BRI membuktikan perseroan dapat terus meng- create economic value  kepada seluruh  stakeholders  di tengah kondisi yang menantang,” ujarnya.

Sebagai bentuk  economic value creation  yang diusung perseroan, BRI juga telah  menyetorkan dana sebesar Rp.27,09 triliun kepada negara di sepanjang tahun 2021 lalu. Setoran tersebut terdiri dari pembayaran pajak senilai Rp.20,17 dan pembayaran dividen atas laba tahun buku 2020 senilai Rp.6,92 triliun.  Apabila ditarik lebih jauh, sejak tahun 2019 hingga 2021 BRI telah menyetorkan pajak dan dividen kepada negara dengan jumlah total  mencapai  Rp.82,03 triliun.

 

BRI telah menyiapkan empat strategi utama untuk meneruskan capaian positif hingga akhir 2022.   Pertama,  selective growth , di mana BRI berfokus pada sektor yang memiliki potensi tinggi, dengan eksposur minimum terhadap gejolak eksternal, yaitu sektor pertanian, industri bahan kimia, serta makanan dan minuman.

Selain itu BRI akan meneruskan strategi  business   follow stimulus dengan memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah untuk membantu penguatan pertumbuhan ekonomi domestik.

Selanjutnya BRI akan fokus pada kualitas, selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah, serta menerapkan  soft landing strategy  dengan membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi. Untuk menjaga profitabilitas, BRI fokus pada pinjaman dengan  high yield  tinggi yaitu segmen mikro dan  consumer loan  serta meningkatkan efisiensi melalui peningkatan dana murah (CASA). 

"Dengan penerapan  Good Corporate Governance  (GCG) yang baik, BRI Group akan terus  focus  di  segmen  UMKM ,  utamanya mikro dan kemudian dengan cara-cara yang efisien, dan  value  yang diciptakan harus kembali ke mikro dan itu akan menjadi putaran bola salju yang makin besar sehingga  akan se makin besar  value creation  kepada seluruh stakeholders ," pungkas Sunarso . (van)

 

 

Kategori :