Putri Jambi Wakili Indonesia di Jean-Pictet Eropa
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Sebagai hadiah bagi ulang tahun Provinsi Jambi 6 Januari 2022, Fairuz El Mechwar, putri ketiga dari Prof. Dr. H.Su’aidi, MA, Ph.D, anak Jambi yang berhasil mewakili Indonesia dan masuk dalam nominasi tiga terbaik dalam pengadilan semu International.
Fairuz El Mechwar, putri ketiga dari Prof. Dr. H.Su’aidi, MA, Ph.D
Jean Pictet adalah lomba hukum lebih khususnya hukum perang atau hukum humaniter internasional yang menguji kemampuan dan pengetahuan hokum peserta tidak hanya secara teori namun juga secara praktek. Jean Pictet ke-36 diselenggarakan di Durres, Albania dari tanggal 4 hingga 11 Desember 2021 dan dihadari oleh 18 tim dari 12 negara, yaitu Argentina, Ekuador, Indonesia, Pakistan, India, Sri Lanka, Thailand, Kamboja, Swiss, Jerman, Filipina dan Kenya.
Setelah dievaluasi, kegiatan yang tadinya direncanakan di Denpasar Bali, dipindahkan ke Albania, Eropa Timur.
Foto bersama keluarga
“Untuk Indonesia ini adalah pengalaman pertama mengirimkan delegasinya, sehingga persiapan yang kita miliki juga sangat sedikit karena belum adanya pengalaman tentang bagaimana proses dalam kegiatan ini,” jelas Fairuz.
Perlombaan ini menguji peserta dengan berbagai simulasi kasus seperti rapat United Nations Security Council terkait penanganan COVID-19 di negara terokupasi, pertemuan menteri luar negeri dan menteri pertahanan terkait penilaian situasi konflik bersenjata, penanganan korban penganiayaan, penanganan refugee, penanganan tawanan perang, dan berbagai simulasi lain-lain. Untuk babak penyisihan tersendiri terdiri atas 10 simulasi (2 simulasi per hari selama 5 hari). Setiap simulasi mempunyai komponen yang berbeda – beda yakni bisa hanya antar 1 tim dengan juri, atau antara 2/3/4 tim.
Indonesia mengirimkan 2 delegasi yakni Delegasi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Delegasi Universitas Islam Indonesia. Delegasi UGM sendiri terdiri atas 3 individu yakni, Fairuz El Mechwar (S1 Reguler Hukum), Tiffany Linda Rosemarry (S1 Internatioanl Undergraduate Program, Hanif Ardiningrum Khansa (S1 Reguler Hukum).
Tim delegasi Universitas Gajah Mada
“Tantangan terbesar yang harus di hadapi oleh Delegasi Indonesia adalah lawan dari perwakilan negara lain yang sangat berpengalaman. Tidak hanya semua peserta mempunyai latar belakang pada bidang hokum humaniter internasional, terdapat beberapa tim yang tidak merupakan mahasiswa S1 namun sudah S2 atau bekerja sebagai praktisi hukum,contohnya pengacara,” jelas wanita kelahiran 18 Mei 2001 ini.
Walaupun keikutsertaan yang pertama, Indonesia melalui Fairuz, alumni Titian Teras Jambi bisa meraih nominasi sebagai 3 besar pembicara terbaik dari 54 peserta yang ada, berdampingan dengan pembicara terbaik lainnya Raphael Njoroge yang berasal dari Kenya (Mahasiswa S1 Hukum Kenyatta University) dan Stephen Hare yang berasal dari Swiss (Mahasiswa S2 Program LLM Geneva Academy).