13.000 Pelanggan Bakal Krisis Air
JAMBI - Akibat longsor, sebanyak lima pompa intake Aurduri tenggelam ke dalam sungai. Sehingga bisa dipastikan, dalam seminggu ke depan, distribusi air ke beberapa kawasan di wilayah Barat Kota Jambi akan terganggu.
“Lima pompa yang jatuh tersebut yakni pompa dengan kapasitas 50 liter/detik ada 2 unit. Lalu pompa dengan kapasitas 20 liter/detik 1 unit dan pompa kapasitas 35 liter/detik sebanyak 2 unit juga,” kata Fathul Hadi, Direktur Tekhnik PDAM Tirta Mayang Kota Jambi di lokasi longsor di Intake Aurduri itu, kemarin (11/9).
Dikatakannya, pihaknya masih berupaya untuk memindahkan jalur air ke pompa cadangan yang dimiliki di intake Aurduri itu. “Agar suplay air dari PT Novco (Noviantama Corporation, red) bisa jalan terus,” ungkapnya lagi.
Pompa yang jatuh ke sungai, dijelaskannya, merupakan pompa penyadap air baku yang akan disuplay ke IPA Novko dan IPA Perumnas Aurduri. “Kapasitas IPA Novco itu 100/liter per detik dan IPA Perumnas Aurduri 20 liter /detik,” ungkapnya.
Intake Aurduri sendiri, memang dijalankan oleh PT Novco sejak 15 tahun lalu. Namun, tak semua pompa yang tenggelam tersebut merupakan pompa milik Novco.
“Yang tenggelam itu 2 pompa untuk Perumnas Aurduri itu milik PDAM. Dan 3 pompa kapasitas 50 liter per detik punya Novco, itu yang besar,” sebutnya.
Oleh kejadian itu, dirinya menyebutkan, PDAM kehilangan suplay air sekitar 120 liter per detik. “Konsumen yang terganggu sekitar 13.000 pelanggan. Yaitu untuk kawasan Jalan Pattimura, H Ibrahim, Mayang, Buluran, Simpang Rimbo dan sekitar RS jiwa,” urainya.
Lalu, kapan target Intake itu akan beroperasi normal kembali? Dirinya tak bisa memastikan. “Untuk itu kami minta maaf juga kepada pelanggan kami, selama 1 minggu aliran air ke pelanggan tak bisa dilakukan. Digilir pengalirannya juga tidak bisa kemungkinan. Karena suplay distribusi air memang betul-betul dari PT Novco,” ucapnya.
Dirinya menyebutkan, untuk kawasan Ibrahim pasokannya kemungkinan masih bisa dibantu dengan pasokan air dari intake broni. “Untuk Aurduri, buluran kenali, simpang rimbo, RS Jiwa akan mati total,” sebutnya.
Lalu, bagaimana koordinasi PDAM dengan PT Novco? Dirinya mengatakan, koordinasi sudah dilakukan. “Mereka menyerahkan ke tekhnisi PDAM untuk menghitung biaya dan perbaikan. Novco dalam pebiayaannya dia bertanggung jawab,” katanya.
Tenggelamnya pompa itu akibat longsor yang terjadi di bibir sungai batang hari, tempat beradanya pompa intake tersebut. “Mungkin karena hujan beberapa hari ini, air ketinggiannya naik. Bisa dilihat juga, arus sungai menujunya ke Intake kita ini, muaranya. Kondisi tanah kita labil jadi longsor,” pungkasnya.
Sementara itu, Firdaus, Dirut PDAM Tirta Mayang Kota jambi yang juga ditemui di lokasi berjanji akan mengadakan pengaturan distribusi air ke rumah warga. Sementara untuk daerah yang memang tak bisa dialiri, dirinya berjanji akan men-standby-kan beberapa unit mobil tangki air miliknya di pemukiman warga. Gunanya adalah untuk memberikan pasokan air bersih kepada warga yang tak teraliri air tersebut.
“Yang benar-benar nanti tak bisa diatur distribusi airnya, nanti akan di-standby-kan mobil tangki kita di titik-titik ditentukan lokasinya. Penetuan lokasinya nanti kita akan disurvey dulu. Dilihat lokasinya, di-standby-kan mobil tangki kita untuk masyarakat mengambil air kesana,” katanya.
Dirinya mengatakan, jika di kawasan lain, disuplay air melalui intake broni, tentunya akan mengakibatkan gangguan terhadap distribusi air di jambi secara keseluruhan. “Namun bagaimana pun akan diupayakan mungkin ada giliran nanti. Jaringan kita juga sudah interkoneksi itu bisa membantu. Walau tak semua bisa dialirkan, seperti simpang rimbo sulit dari intake Broni mau mengalirkan disana,” tegasnya.