Jambi Finish Urutan 24
p-PON XVIII Riau
Resmi Berakhir
PEKANBARU- PON XVIII Riau resmi berakhir, semalam. Provinsi Jambi akhirnya finish di urutan ke 24 dalam perolehann medali PON XVIII Riau. Prestasi ini tentunya merupakan capaian terburuk Jambi sepanjang sejarah keikutsertaannya di PON.
Padahal di dua pon sebelumnya, yakni Sumsel dan Kaltim, Jambi mampu memberi warna tersendiri. Saat PON Kaltim, Jambi mampu berada di posisi ke 15, dengan raihan 11 emas, 17 perak dan 28 perunggu dan di PON XVI/2004 Palembang, Jambi bahkan mampu menduduki peringkat keenam dengan raihan 27 emas, 28 perak dan 15 perak. Sungguh penurunan yang sangat signifikan.
Sementara itu, selaku tuan rumah, Riau berada di posisi enam perolehan medali dengan 43 emas. Sementara juara umum diraih DKI Jakarta dengan 110 medali emas. Disusul Jabar, Jatim, Jateng, dan Kaltim di posisi lima besar.
Sebagai tuan rumah, dengan posisi tersebut, Riau berhasil meningkatkan prestasi dan perolehan medalinya dari PON XVII Kaltim 2008 lalu. Ketika itu hanya peringkat 10 dengan perolehan 16 medali emas saja.
Suatu pencapaian yang luar biasa tentunya. Dari segi peningkatan prestasi. Walaupun banyak memang yang harus dibenahi. Sebab, dengan 43 medali emas, belumlah mencapai target realistis medali yang dihitung dari 39 Pengurus Provinsi (Pengprov) Cabor, dimana pada angka 50-59 medali emas ketika itu.
Ketua Kontingen Riau, Yuherman Yusuf pun angkat bicara tentang prestasi yang diraih tersebut. \"Target yang diluar dugaan, memang ada karena beberapa Cabor gagal meraih medali yang dipatok mereka. Namun, secara keseluruhan hasil ini sudah mengalami peningkatan jauh sekali dibanding ajang sebelumnya,\" ujarnya menjawab Riau Pos kemarin.
Yuherman juga tidak menafikan bahwa dari keseluruhan Cabor itu pula, hampir 75 persen bisa dibilang sukses. Karena berhasil merebut medali. Menyisakan beberapa Cabor saja yang tidak mengoleksi satu medalipun.
Sehingga kedepan, Yuherman menegaskan kepada seluruh Pengprov Cabor harus benar-benar menjalankan program pembinaan kepada para atlet dengan sebaik mungkin. Sebab, untuk menjadi peserta pada PON XIX Jabar 2016 mendatang, seluruh Cabor harus mengikuti kualifikasi Pra PON.
\"Cobalah Pengprov usai PON ini melakukan evaluasi menyeluruh. Dan terus melakukan pembinaan agar bisa lolos pada PON selanjutnya. Dimana kita tentu wajib mengikuti pra kualifikasi terlebih dahulu, seperti Porwil,\" bebernya.
Total koleksi medali Riau adalah 43 emas, 39 perak dan 51 perunggu. Sementara peringkat pertama pada PON kali ini Jatim sebagai juara bertahan harus rela disalip dua daerah, DKI Jakarta dengan 110 emas, 101 perak, dan 112 perunggu. Jabar sebagai runner up tahun ini yang akan menjadi tuan rumah pada PON selanjutnya berhasil meraup 99 emas, 79 perak, dan 101 perunggu.
Jatim sendiri mengoleksi 86 emas, 86 perak, dan 84 perunggu. Apa yang menyebabkan prestasi Jatim melorot dalam perburuan medali\" Atau memang persiapan tim ibukota lebih matang\" Semua tidak terlepas dari pembinaan serius dari masing-masing Pengprov Cabor di daerah.
Disampaikan Ketua Kontingen DKI, Eddy Widodo. Persiapan telah mereka lakukan sejak berakhirnya PON Kaltim. Dan, dua tahun setelahnya, seluruh atlet yang dipersiapkan memperkuat ibukota di PON sudah menjalani pemusatan latihan.