Akhir Kutukan San Zero

Jumat 28-09-2012,00:00 WIB

MILAN - Kutukan San Zero sudah tidak berlaku lagi buat AC Milan. Setelah selalu kalah dalam dua pertandingan awal Serie A Liga Italia di markasnya San Siro, kemenangan akhirnya diraih Milan atas Cagliari 2-0 (1-0), kemarin dini hari.

                Striker belia Stephan El Shaarawy menjadi pahlawan kemenangan Rossoneri, julukan Milan, dengan dua golnya pada menit ke-16 dan 82.

Suntikan tiga angka yang membawa Milan naik ke posisi kesepuluh dengan enam poin.

                \"El Shaarawy merupakan pemain dengan talenta besar dan ini saatnya untuk menunjukkan diri. Dia memainkan pertandingan hebat melawan Cagliari, tetapi ini hanyalah titik awal dari karirnya,\" bilang Christian Abbiati, kiper Milan, kepada Milan Channel.

                Performa hebat El Shaarawy membuka harapan buat lini depan Milan yang timpang sejak ditinggal Zlatan Ibrahimovic dan Antonio Cassano. Plus, andalan mereka Alexandre Pato lebih banyak menghabiskan waktu memulihkan diri dari cedera.

                Kemenangan atas Cagliari memiliki makna penting buat Milan. Apalagi diraih saat pelatih Massimiliano Allegri tak bisa menemani di tepi lapangan akibat skorsing. Mereka juga kehilangan Kevin Prince Boateng dan Cristian Zapata yang diskorsing.

                Belum lagi kehilangan sejumlah pemain vital seperti Pato, Mathieu Flamini, dan Sulley Muntari yang masih cedera. Situasi itu memberi kesempatan kepada para pemain muda Milan untuk unjuk diri, bukan hanya untuk El Shaarawy.

                Selain El Shaarawy, kemarin dini hari, Milan menurunkan pemain muda potensial lainnya, bek Mattia De Sciglio yang masih berusia 19 tahun. Dia mengisi posisi bek kiri dan ini adalah pertandingan ketiganya musim ini sebagai starter.

                \"Beruntung Stephan dan saya bermain pada periode ini di Milan, di mana para pemain muda mendapatkan kesempatan. Kami hanya mencoba untuk memaksimalkan sebanyak mungkin kesempatan yang diberikan,\" De Sciglio, seperti dikutip Football Italia.

                Musim ini, seiring dengan dijualnya Ibrahimovic, Cassano, Thiago Silva, serta hengkangnya para pemain veteran seperti Alessandro Nesta, Gennaro Gattuso, Clarence Seedorf, dan Mark van Bommel, Milan memulai era barunya.

                Wakil presiden Milan Adriano Galliani menilai, kemenangan atas Cagliari bisa dijadikan sebagai spirit untuk bangkit pada awal musim ini. Perubahan besar di Milan memaksa Allegri harus bekerja ekstra untuk membangun soliditas tim.

      \"Sudah jelas kalau kami harus mencari formasi yang tepat untuk mengeluarkan kemampuan terbaik para pemain. Allegri dan (Mauro) Tassotti adalah dua pelatih kelas dunia yang bisa mengatasi kendala seperti ini. Hanya masalah waktu,\" tegas Galliani.

      Berikutnya, Milan akan melawat ke Ennio Tardini menantang tuan rumah Parma. \"Kompetisi masih panjang dan ini baru awal musim. Kami juga memiliki pesaing (Juventus) yang sangat konsisten sejak awal musim,\" kata Riccardo Montolivo, gelandang Milan.

Menurut Montolivo, pekerjaan rumah Milan yang paling rumit sekarang adalah menjaga agar bermain konsisten. Sejak awal musim performa mereka tidak konsisten, termasuk di Liga Champions di mana ditahan seri tanpa gol oleh Anderlecht.

(ham)

Tags :
Kategori :

Terkait