Beras Penyumbang Utama Inflasi

Selasa 02-10-2012,00:00 WIB

JAMBI – Beras menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Jambi dalam Bulan September ini.

                Selain beras, sejumlah komoditi lainnya, seperti kangkung, kacang panjang, emas perhiasan, daun singkong, bayam, tomat buah, ikan nila, sawi hijau, dan petai juga masuk dalam hitungan.

                ‘’Ini adalah 10 komodiri utama yang memberikan andil terhadap terjadinya di Kota Jambi. Untuk Jambi sendiri berada di peringkat ketujuh. Pangkal Pinang tertinggi,” ujar Kepala BPS Provinsi Jambi Yos Rusdiansyah dalam rilis resmi BPS, kemarin (1/10).

Menurutnya, di Kota Jambi, inflasi sebesar 0,19 persen inflasi terjadi pada tiga kelompok barang dan jasa karena adanya kenaikan indeks kelompok bahan makanan sebesar 0,66, kelompok makanan jadi 0,15 persen, dan sandang sebesar 1,12 persen.

Sedangkan deflasi terjadi pada kelompok perumahan sevesar 0,24 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen dan kelompok transport, komunikasi dan keuangan sebesar 0,42 persen.

‘’Secara rinci, dari sebelas subkelompok bahan makanan, empat mengalami inflasi. Inflasi terjadi pada  subkelompok padi-padian, umbi-umbian & hasilnya sebesar 2,48 persen; sub kelompok ikan segar sebesar 0,78 persen; subkelompok ikan diawetkan sebesar 1,33 persen dan subkelompok sayur-sayuran sebesar 16,27 persen. Deflasi terjadi subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 3,10 persen,’’  sebutnya.

Sementara itu, Meski penerimaan yang didapatkan petani cukup tinggi, namun Nilai Tukar Petani (NTP) terus turun. Mahalnya kebutuhan bahan makanan di pedesaam menjadi penyebab itu semua.

Data yang diperoleh koran ini dari riles resmi BPS Provinsi Jambi, sepanjang tahun 2012 ini, NTP di Provinsi Jambi tidak pernah mencapai 100. Malah di Bulan September ini turun lagi hingga ke level 90,6. Selain karena mahalnya kebutuhan, turunnya NTP kali ini juga karena penerimaan petani yang juga anjlok.

‘’Dari sisi angka penerimaan petani di atas 100 artinya masih cukup tinggi. Namun NTP rendah bukan karena penerimaan saja tapi juga yang dibayarkan kembali seperti biaya produksi dan memenuhi kebutuhan pokoknya,’’  jelas Kepala BPS Provinsi Jambi Yos Rusdiansyah.

Ia mengatakan, jika dibandingkan inflasi di Kota Jambi dan inflasi di pedesaan, maka akan terlihat perbedaannya. Sebagai contoh, inflasi tahun kalender di Kota Jambi 3,89 sedangkan di pedesaan 4,83.

Sedangkan apabila dilihat per poin, kebutuhan yang dibayar mahal petani yakni makanan jadi, sandang, bahan makanan lainnya.

‘’Pada bulan September 2012, NTP empat subsektor yaitu subsektor hortikultura, subsektor tanaman perkebunan rakyat, subsektor peternakan dan subsektor perikanan, turun masing-masing sebesar 0,97 persen, 1,70 persen, 0,15 persen dan 0,03 persen. Sedangkan subsektor tanaman pangan naik sebesar 0,11 persen,’’ katanya.

 (cr8)

Tags :
Kategori :

Terkait