JAKARTA - Perseteruan antara induk usaha yang berdomisili di London, Bumi Plc, dan anak usahanya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), semakin serius. Sang anak yang merupakan perusahaan pertambangan milik grup Bakrie mengumumkan rencana untuk mengakhiri hubungan yang sudah terjalin sejak 2009.
Grup Bakrie akan menukar guling sahamnya di Bumi Plc dengan 29 persen saham BUMI. Rencana ini muncul dalam\"board meeting\" Bumi Plc yang diselenggarakan kemarin di Singapura, seperti juga tertulis dalam website resmi Bumi Plc.
Skenarionya, grup Bakrie yang kini menguasai 23,8 persen saham Bumi Plc akan menukarnya dengan sekitar 10,3 persen saham BUMI yang dimiliki Bumi Plc. Bumi Plc sendiri memiliki 29,2 persen saham BUMI. Sisanya nanti sekitar 18,7 persen yang masih tertinggal di Bumi Plc akan dilunasi grup Bakrie dengan pembayaran tunai.
Vice President Bakrie Group Christopher Fong mengatakan, ada dua alasan yang membuat pihaknya mengambil langkah tersebut. Pertama, sejak bergabung dengan Bumi Plc tahun 2009, kondisi bursa di London dan Eropa terus turun. Kondisi itu sangat merugikan perusahaan karena harga saham Bumi Plc tidak mencerminkan aset BUMI yang dinilainya positif. Selain itu, Bumi Plc juga memiliki aset perusahaan grup Bakrie lainnya sebesar 84,7 persen saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).
Pertimbangan kedua, kongsi dengan Nathaniel Rothschild sebagai pendiri Vallar yang kemudian ganti nama menjadi Bumi Plc justru memberikan dampak buruk. Sudah dua kali Rothschild melakukan tindakan yang sangat merugikan Bumi Plc serta grup Bakrie. \"Misalnya, Oktober tahun lalu\"Rothschild mengirimkan surat terbuka melalui media massa kepada Ari S. Hudaya (waktu itu CEO Bumi Plc) mengenai tata kelola perusahaan. Tindakan itu sangat tidak etis dan merugikan Bumi Plc karena berdampak pada penurunan harga saham perusahaan di bursa London,\" ungkapnya di Jakarta kemarin.
Hal yang sama kembali dilakukan Rothschild belum lama ini dengan keluarnya rencana audit investigasi terhadap BUMI dan BRAU ke media massa tanpa melalui pembahasan secara menyeluruh di internal Bumi Plc.
\"Tindakan itu sekali lagi menjatuhkan harga saham Bumi Plc, BUMI, dan juga BRAU. Padahal, semua informasi sudah diketahui oleh direksi Bumi Plc,\" tegasnya.
\"Berbagai tindakan yang dilakukan oleh sebagian pemegang saham Bumi Plc sangat merugikan perusahaan dan terutama grup Bakrie. Inilah yang membuat Bakrie akan meminta balik saham BUMI dan mengembalikan saham Bumi Plc,\" paparnya.
Penukaran saham Bumi Plc dengan saham BUMI ditargetkan sudah selesai sebelum Natal tahun ini.\"Selain mengambil kembali saham BUMI, grup Bakrie juga berencana untuk membeli 84,7 persen saham BRAU yang dikuasai oleh Bumi Plc. Transaksi ini ditargetkan sudah selesai sebelum 30 Juni 2013. \"Rencana Grup Bakrie ini merupakan pilihan terbaik untuk menyelamatkan aset-aset batubara terbesar dan terbaik di Indonesia,\" terusnya.
(gen/c1/kim)