JAMBI – Penyair dari delapan Negara asia tenggara akan hadir pada Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VI Jambi, 28-31 Desember 2012 mendatang. Delapan Negara itu, yakni Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand, Kamboja, Philipina, Myanmar dan Hongkong.
‘’Kegiatan PPN VI meliputi seminar internasional, penerbitan antologi puisi, workshop, pameran/ bazar buku, panggung apresiasi, city tour, dan wisata budaya,’’ sebut Ketua umum Dewan Kesenian Jambi (DKJ) Aswan Zahari.
Untuk puisi, tahapan awal adalah fiksasi seleksi Puisi hingga 5 September 2012. Tercatat hampir 3 ribu puisi yang masuk ke panitia dan diteruskan kepada dewan kurator Acep Zamzam Noor (Jawa Barat), Dimas Arika Mihardja (Jambi), dan Gus tf (Sumatera Barat). Dewan kurator dituntut obyektif sekaligus memiliki ketelitian yang tinggi. Hasilnya, dewan kurator, memilih tiga ratus puisi terbaik dari 213 penyair.
‘’Secara umum menghasilkan keberagaman tema dan gaya estetik, keberagaman domisili penyair, keberagaman usia penyair, keberagaman entitas yang disebut sebagai Nusantara. Berangkat dari hal itu, pembaca dapat mengetahui bagaimana aktivitas dan capaian estetik penyair peserta PPN VI sekaligus dapat mengabarkan adanya regenerasi penyair secara baik di berbagai tempat di Tanah Air maupun negara sahabat,’’ tuturnya.
DKJ juga menghadirkan pemakalah utama sekaligus pemakalah pendamping yang terdiri dari sejumlah Negara untuk seminar internasional. Penentuan materi dan pemateri pada ini ditentukan dewan kurator makalah yang terdiri dari Prof. Dr. Faruk (Yogyakarta), Dr. Maizar Karim (Jambi), dan Ahmadun Yosi Herfanda MSi (Jakarta). ‘’Semoga seminar ini menghasilkan pemikiran bernas bagi pengembangan perpuisian Nusantara, tidak terkecuali bagi Jambi sebagai tuan rumah,’’ tutur Ahmadun Yosi Herfanda.
Guna mencapai target, Aswan berharap kepada para dosen, guru, mahasiswa dan siswa di Jambi dapat mengikuti sesi seminar internasional nanti. ‘’Karena di sinilah pemikiran-pemikiran cemerlang tentang kesusastraan di berbagai negara Asia Tenggara dapat dicerna sekaligus memperkaya pengetahuan sastra,’’ tandasnya.
(emy)