Genjot Investasi di Jambi

Senin 29-10-2012,00:00 WIB

Listrik Surplus 40 MW

JAMBI - Kabar baik yang disampaikan Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengenai surplusnya energi listrik di Jambi perlu disikapi oleh pemerintah. Salah satunya dengan mengenjot investasi di Jambi. Karena salah satu prasarana yang dibutuhkan untuk menarik investor adalah ketersediaan energi listrik. Disamping infrastruktur dan regulasi yang baik.

\'Kalau perlu investor yang akan masuk ke Jambi perlu diberi insentif, jangan diperas. Kalau perlu bentangkan karpet merah buat investor,\' ungkap pengamat ekonomi, Dr Pantun Bukit.

Dirinya menyampaikan, sampai saat ini Jambi ini tidak punya grand desain pengembangan kawasan industri. Ini kedepan perlu digagas, guna mewujudkan kawasan industri yang mampu menampung investor yang akan berinvestasi.

\'Sekarang saya tanya, mana kawasan industri kita, tidak ada. Bagaimana kita mau mengundang investor masuk,\' tuturnya.

Seperti diketahui, data Bank Indonesia, meningkatnya pembangunan fisik baik oleh pemerintah ataupun swasta ikut mendorong percepatan investasi. Kondisi ini juga didukung oleh kredit investasi

yang meningkat 5,68% pada triwulan II tahun 2012. Sementara menurut pendapat pengusaha melalui hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), optimisme pengusaha dalam memandang kondisi bisnis meningkat yang ditunjukkan dengan meningkatnya indeks situasi bisnis dari 15,97% menjadi 20,14%.

Pantun menyarankan pemerintah perlu membuat regulasi dimana pengusaha sektor industri primer membuka industri hilir di Jambi. Jika tidak lanjutnya, akan terjadi capital outflow besar-besaran dari Jambi ini.

‘’Sampai saat ini saya tanya, CPO ada nggak industri hilirnya, seperti minyak goreng, mentega dan lain-lain di Jambi ini. Kalau tidak ada, berarti, uang hasil dari ekspor CPO itu, diinvestasikan keluar Jambi. Value addid yang diterima masyarakat menjadi lebih kecil,’’ tukasnya.

H Tambunan, Humas PT PLN Persero, WS2JB Area Jambi sendiri yang dihubungi koran ini menjelaskan, surplus listrik di Jambi saat ini sebanyak 40 megawatt (MW). \"Surplus listrik kita itu 40 megawatt. Ini bisa tercapai setelah dioperasikannya PLTG 2 kali 50 megawatt di Payo Selincah,\" Kata Tambunan.

Dirinya juga menjelaskan, terlebih lagi jika nantinya Pembangkit di Sungai Gelam sudah beroperasi. Maka surplus di Jambi akan lebih besar. \"Yang di sungai gelam itu kan 100 megawatt. Kalau di sungai gelam sudah beroperasi, kita di Jambi surplus 140 megawatt,\" ujarnya.

Akan tetapi, pembangkit di Sungai Gelam sendiri, saat ini masih dalam tahap pengerjaan pembangunannya. Sehingga, belum diketahui kapan pembangkit listrik itu dapat beroperasi.

Jambi sendiri sudah mencapai surplus sejak Juni lalu. \"Kita sudah surplus sejak Juni 2012 lalu, sejak PLTG 2 kali 50 Mega Watt di payo Selincah itu mulai beroperasi,\" ujarnya.

Akibatnya, Jambi, saat ini sudah bisa membantu daerah tetangga untuk mensuplay listrik. \"Kita saat ini sudah bisa menyuplay listrik di daerah tetangga dengan sistim intekoneksi sumatera,\" ungkapnya.

Sebelum mencapai surplus, Jambi sendiri sebenarnya masih mengharapkan suplay listrik dari daerah lain juga. \"Sebelumnya kita dipasok melalui sistim sumatera. Tapi, sekarang kita yang memasok ke daerah tetangga,\"

Tags :
Kategori :

Terkait