JAMBI- Terkait maraknya aksi tawuran pelajar belakangan ini di Jakarta, Direktorat Bimbingan Masyarakat (Dir Bimas) POlda Jambi bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jambi mengadakan penyuluhan tentang tawuran pelajar dan kenakalan remaja di SMK PGRI 2 Kota Jambi Senin (29/10) kemarin.
Tidak hanya itu Dir Binmasjuga melakukan penyuluhan tentang penyalahgunaan narkoba dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Jambi.
Dir Binmas diwakili Kasubdit Kerjasama (Kerma) Polda Jambi, Yusra dalam sambutannya mengatakan pihaknya berharap setelah penyuluhan timbul kesadaran dari para siswa untuk tidak melakukan tauran dan menghindari bahaya narkoba.
Sementara itu Kabid Dikmen Disdik Kota Jambi, Sofyan mengaku dirinya bangga dengan pelajar di Kota Jambi, karena di Kota Jambi nyaris tidak ada tauran. Walaupun demikian dia tetap mengingatkan agar para pelajar tidak melakukan aksi tauran.
Menurutnya untuk menghindari tauran para pelajar harus memiliki kesadaran dan kesabaran. “Kesabaran harus dilatih, karena tauran itu sampai sekarang belum ada obatnya,” ujarnya bercanda.
Sedangkan Kepala Sekolah SMKN PGRI 2 Kota Jambi, Muhri mengaku pihaknya merasa senang, karena dari puluhan SMK di Kota Jambi, SMKN PGRI 2 dipilih sebagai tempat penyuluhan Polda Jambi. “Kami sangat senang, karena dipilih menjadi tempat penyuluhan,” katanya.
Kasi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BBN) Kota Jambi Latifah dalam pemaparannya tentang penyalahgunaan narkoba mangatakan, dampak buruk dari penyalahgunaan narkoba tidak hanya untuk diri sendiri, namun juga berdampak pada orang lain. Ia mencontohkan kasus Novi Amilia di Jakarta, yang dalam pengaruh narkoba mengendarai mobil sehingga menyebabkan banyak orang tertabrak.
“Narkoba bisa membuat orang berhalusinasi. Selain itu, narkoba juga bisa membuat orang menjadi ketergantungan,” kata Latifah.
Ia menambahkan, kecanduan terhadap narkoba sulit untuk disembuhkan, namun pecandunya masih punya harapan untuk dipulihkan. Salah satunya, dengan cara mengurangi ketergantungan terhadap narkoba itu sendiri.
“Jika masih dalam kapasitas pemakai, maka bisa dilakukan rehabilitasi. Untuk masalah rehabilitasi ini, silakan melapor ke BNN,” tukasnya.
Diungkapkannya Provinsi Jambi tahun 2012 ini menempati posisi ke 13 pengguna narkoba terbanyak di Indonesia. Sementara itu saat tes urine disekolah-sekolah di Kota Jambi pihaknya sering menjumpai pelajar yang urinenya positif narkoba.
Disisi lain pihaknya sudah mengirimkan satu orang mahasiswa untuk dirawat di pusat rehabilitasi narkota di Bogor. “Kita punya jatah lima orang untuk direhabilitasi gratis setiap tahunnya. Empat orang lagi akan dikirimkan tahun ini, satu orang PNS di Intansi Pemerintah Kota Jambi, sekarang sedang menunggu Acc dari Walikota untuk direhabilitasi,” pungkasnya.
(cr4)