MUARA BUNGO - Meski kabupaten Bungo tercatat sebagai masuk dalam 10 besar pelaksanaan rekam data Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) tingkat nasional, namun diakui oleh kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil (Dukcapil) kabupaten Bungo, H. Djusri Ramli masih banyak warga yang belum melakukan perekaman data.
“Memang belum seluruhnya, tapi target yang dipasangkan untuk kita sudah tuntas, bahkan over target,” ujar kepala Dukcapil Bungo, H. Djusri Ramli kepada sejumlah wartawan, Senin (29/10).
Menurutnya, khusus di wilayah kota Muara Bungo, masih banyak warga keturunan Tionghoa yang belum melakukan perekaman data e-KTP.
“Banyak warga Tionghoa yang belum mengurus KTP,” ungkapnya tanpa menyebutkan jumal rill dari warga yang belum mengurus tersebut.
Meski demikian diakuinya, kebanyakan yang belum mengurus e-KTP tersebut karena beralasan tidak memiliki surat undangan seperti yang sebelumnya dilakukan saat melakukan perekaman.
Oleh karenanya, mantan Kakan Satpol PP Bungo ini menghimbau kepada warga keturunan Tionghoa di Bungo yang belum melakukan perekaman data agar segera melakukannya.
“Sekarang kita berikan keringanan, kalau tidak ada undangan, datang saja ke kantor Dukcapil tidak harus membawa undangan, cukup bawa Foto Cofy KTP,” papar Djusri.
“Setelah e-KTP diberikan, nanti kita akan melakukan razia di berbagai tempat sebagai uapaya untuk mensukseskan pendataan penduduk di kabupaten Bungo,” sambungnya.
Terkait dengan jumlah keseluruhan warga asal Tionghoa yang menetap di Bungo dan telah wajib KTP, Djusri menyebutkan lebih dari 400 orang.
“Kurang lebih 400 orang, tapi yang sudah merekam data sudah banyak,” pungkasnya.
Sekedar untuk diketahui, kabupaten Bungo merupakan kabupaten tersukses di provinsi Jambi dalam melakukan perekaman data e-KTP. Sedangkan untuk tingkat nasional, kabupaten Bungo masuk dalam 10 besar.
(cr8)