Sempat 45 Menit Tertahan di Hang Nadim
JAMBI – Setibanya di Asrama Haji, jamaah haji disambut oleh pihak keluarga dengan tangis histeris. Namun, sebelum terbang ke Bandara Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Jamaah haji terpaksa berada dalam pesawat hingga 45 menit. Itu disebabkan belum mendapatkan izin dari otoritas Bandara Hang Nadim.
Sekitar pukul 10.50 WIB, 455 Jamaah Haji asal Kota Jambi tiba di Bandara STS Jambi. Seharusnya, Jamaah haji tiba di bandara STS pada pukul 09.55 WIB. Itu diakibatkan sedikit ada gangguan.
Setidaknya, ada 7 orang Jamaah haji yang sakit sewaktu di Batam. Namun, 1 Jamaah atas nama Hj. Tawe (75) harus ditunda keberangkatannya karena harus mendapat perawatan di Embarkasi Batam.
Jamaah ini ditunda keberangkatannya karena dikhawatirkan terjadi hal yang tidak dinginkan pada saat penerbangan. Akan tetapi, jika Jamaah ini sembuh dan mendapat rekomendasi untuk diterbangkan maka Jamaah ini akan di terbangkan ke Jambi.
“Ini hanya tertunda, jika keadaannya membaik maka akan kita berangkatkan pada penerbangan berikutnya,” Kata Mahbub, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi, kemarin.
Terkait bagasi atau barang bawaan jamaah, Mahbub mengatakan, tidak ada kendala. Sebab, jamaah mengisi koper sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan seberat 32 Kg.
‘’Semua barang Jamaah telah diangkut dengan pesawat yang sama,’’ tuturnya.
Dikonfirmnasi terpisah, Lukman, ketua kloter II Kota Jambi ini mengatakan, sangat bersyukur sekali karena Jamaah yang dipimpinnya telah tiba di kampung halaman mereka.
“Hj Tawe ini sebelumnya sehat, namun ntah kenapa pada saat dibandara ia langsung sakit,” kata Lukman.
Selain itu dia juga mengatakan bahwa, kondisi jamaah yang kebanyakan Jamaah Resiko Tinggi (RESTI) dan manula, maka tidak jarang jamaah keluar masuk Balai Pengibatan Ibadah Haji (BPIH).
Sementara, Ahyat (72) jamaah asal Sipin, yang harus menggunakan kursi roda karena struk yang ia derita. Ia sangat bersyukur sekali bisa kembali ke Jambi dengan menyandang haji. Pasalnya sejak pergi ia memang sudah menggunakan kursi roda. Dan rasa senang itu pun tidak bisa diungkapkannya dengan gamblang dan ia hanya bisa menangis terharu.
“Alhandulillah nak meski bapak seperti ini kita telah kembali lagi ke Jambi dan telah menjalankan rukun islam yang kelima, ” ungkapnya.
(fth)