JAMBI - Selama tahun 2012 (sampai dengan September), jumlah uang kartal (tunai) yang dikeluarkan (outflow) oleh Bank Indonesia Jambi sebesar Rp. 3,3 Triliun. Sementara jumlah uang tunai yang masuk kembali (inflow) dari perbankan ke Bank Indonesia Jambi sebesar Rp1,74 triliun. Sehingga terdapat net uang keluar (net outflow) sebesar Rp1,6 triliun.
‘’Oleh karena itu, perekonomian Jambi termasuk kategori outflow yang ditandai dengan lebih tingginya uang keluar dibandingkan uang masuk”, kata Marlison Hakim, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi kemarin.
Perekonomian dengan ciri kas keluar (outflow) tersebut juga dialami oleh sebagian besar provinsi di Sumatera, seperti Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan Aceh.
Jumlah kebutuhan uang tunai cenderung meningkat pada triwulan ketiga yang disebabkan oleh adanya perayaan hari besar keagaaman. Sementara itu, pada triwulan IV mendatang, transaksi kas diperkirakan sedikit menurun dari triwulan III namun masih lebih tinggi jika dibandingkan triwulan I dan II. Adanya perayaan hari raya keagamaan di akhir tahun, meningkatnya frekuensi kegiatan acara serta tingginya pencairan dana realisasi APBD menjadi pendorong tingginya kebutuhan uang kartal di akhir tahun.
“Untuk memenuhi kebutuhan uang pecahan di masyarakat, kami senantiasa menyediakan uang layak edar baik melalui kegiatan kas keliling maupun loket penukaran uang. Pelayanan penukaran uang bagi masyarakat dilaksanakan setiap hari di kantor BI, sementara untuk masyarakat yang tidak dapat datang ke Bank Indonesia, kami melaksanakan kas keliling di dalam kota Jambi dua kali dalam seminggu di pasar dan pusat keramaian lainnya. Sementara kas keliling ke luar kota kami laksanakan setiap minggu ke wilayah yang berbeda-beda,” demikian Marlison Hakim. (*)