20 Negara Tuntut Merdeka
WASHINTON - Kemenangan Barack Hussein Obama dalam pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat beberapa waktu lalu menyisahkan benih-benih disintegrasi di negara superpower tersebut. Beberapa negara bagian ingin memisahkan diri dari negara adidaya ini.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (13/11), puluhan ribu warga Amerika bahkan telah mencantumkan namanya dalam sebuah petisi di 20 negara bagian. Mereka ingin memisahkan diri.
Surat permohonan itu diajukan melalui situs resmi pemerintah We The People. Negara Bagian Texas menjadi yang terbanyak menyumbang suara di belakang petisi dan menjamin Gedung Putih akan menanggapi permasalahan ini.
Bersama Texas, petisi ini didukung oleh negara bagian Alabama, Arkansas, Colorado, Florida, Indiana, Kentucky, Louisiana, Michigan, Mississippi, Missouri, Montana, New Jersey, New York, North Carolina, North Dakota, Oregon, South Carolina, Tennessee, dan Georgia. Bahkan, warga Negara Bagian Georgia sangat gigih memisahkan diri setelah mengirim petisi dua kali.
Dari 20 negara bagian itu, hanya dua basis penyokong Partai Demokrat, sisanya simpatisan kubu Republik. Texas sejauh ini memperoleh suara 23 ribu. Hak untuk mengajukan petisi memang dijamin dalam amandemen pertama konstitusi Amerika. Namun, sesuai ketentuan, petisi itu harus diteken oleh 25 ribu orang.
Pada pemilihan presiden Amerika pekan lalu, Mitt Romney mengakui kekalahannya setelah dalam penghitungan suara Obama memperoleh 332 suara electoral sedangkan Romney hanya 206. Sementara itu, BBC melaporkan, hingga kemarin, sudah lebih dari 100 ribu warga AS mengirim petisi ke Gedung Putih. Mereka meminta negara bagian tempat tinggalnya saat ini untuk memisahkan diri atau merdeka dari AS.
Sejumlah alasan yang melatarmelakangi petisi disebutkan oleh warga, antara lain telah terjadinya pelanggaran secara terang-terangan atas hak-hak warga AS, seperti terjadi di negara bagian Texas. Warga di negara bagian lain menyebutkan, adanya perlakuan otoritas kemanan transportasi yang dianggap tidak menyenangkan, dimana para pegawainya melakukan pemeriksaan di bandara-bandara yang dirasakan telah mengganggu warga.
Meski demikian, pemicu utamanya diduga terkait dengan kekalahan Capres asal Partai Republik yang memiliki basis dukungan di negara-negara bagian tersebut. Pada pemilihan presiden AS pekan lalu, Mit Romney kalah dari Barack Obama dengan perbandingan suara elektoral 332 : 206 suara elektoral.
Obama, antara lain mengkampanyekan pajak yang lebih tinggi bagi orang-orang kaya (kebanyakan pendukung Republik) untuk mengupayakan peningkatan layanan kesejahteraan bagi warga AS yang kurang mampu (kebanyakan pendukung Demokrat).
Sebagian besar dari mereka yang mengajukan petisi adalah warga yang memilih Capres dari Partai Republik itu. Dari 20 negara bagian yang mengajukan petisi, tercatat 18 negara bagian penyokong utama suara Republik, sedangkan sisanya pendukung Demokrat. Hasil pemilihan di negara bagian Texas mencatat keunggulan Romney atas Obama sebanyak 15 persen. Dalam sejarah AS, upaya pemisahan diri sejumlah negara bagian pernah dilakukan pada tahun 1800-an yang memicu perang saudara dan menelan banyak korban jiwa.
(bbc/dailymail)