SENGETI - Sebagai salah satu daerah yang kerap menjadi langganan banjir, Kabupaten Muarojambi siap mengantisipasi dampak bencana tahunan ini seperti Puso, penyakit kulit dll. ‘’Banjir tidak akan dapat dicegah namun dapat dilakukan antisipasi dampak buruk banjir tersebut,’’ sebut Asisten II Setda Muarojambi, Junaidi Sp.
Berdasarkan data dari BMKG, katanya, curah hujan di cukup tinggi. Begitu juga dengan debit air Sungai Batanghari juga mengalami kenaiakan, ‘’Untuk itu kami akan mengantisipasi dan meminimalisir dampak negatif banjir dengan mengelar rapat dengan intansi terakit dan pihak provinsi,’’ tutur.
Senada dengan Aisisten II, Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muarojambi, Zakir, mengatakan untuk langkah antisipasi awalnya pihaknya akan menyiapkan posko banjir di kecamatan yang menjadi langganan banjir. ‘’Antisipasinya kita akan menyiapakan pisko dna juga akan berkordinasi dengan intansia lainnya seperti Dinas Kesehatan yang menyediakan obat-obatan dan Dinas Sosial yang menyediakan bantuan makanan,’’ kata Zakir
Seperti diketahui di Muarojambi ini ada 6 kecamatan yang rawan banjir yaitu Kecamatan Kumpeh Ulu, Kumpeh Ilir, Taman Rajo, Jaluko, Muarosebo serta Kecamatan Sekernan, dikategorikan rawan banjir. Zakir menambahkan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk wilayah-wilayah yang menjadi langganan banjir ini. ‘’Kami tidak bisa berbuat banyak. Banjir ini tidak bisa di cegah karena memang sudah sering terjadi,’’ tukas Zakir.
Sedangkan untuk Badan Penanggulangan Bencana juga akan stanby untuk mengangkut warga yang rumahnya sudah tengelam. BPBD juga menyiapkan perahu untuk digunakan mengevakuasi warga. Jika banjir sudah terlalu besar BPDB akan mendirikan tenda pengungsian untuk warga, sedangkan bahan makan di atur oleh Dinas Sosial, bisanya terdir dari mie instan, sarden, selimut dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
(era)