Bambang Copot dr Maulana
JAMBI – 2013 mendatang, Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) kembali mereshuffle kabinetnya. Sinyal bakal adanya reshuffle ini diungkapkannya, saat bertemu dengan Koran ini baru-baru ini.
Menurutnya, ada beberapa pejabat yang direshufle. Baik itu, di jajaran eselon II, III dan IV. Untuk pejabat eselon II yang dicopot sebut HBA, yakni dinas yang dinilai tidak ada gebrakan.
‘’Saat ini saya lihat ada beberapa dinas yang tidak ada gebrakan. Untuk 2013, kita membutuhkan speed yang tinggi dalam bekerja,’’ ungkapnya.
Selain tidak ada gebrakan, Kadis yang akan dicopot tersebut diantaranya, mereka yang tidak berani tampil di publik. ‘’Masak untuk diwawancara di TVRI saja, harus diwakilkan,’’ tuturnya.
Saat ini lanjut HBA, dia memberikan kesempatan kepada para Kepala SKPD itu untuk bekerja hingga akhir 2012 ini. ‘’Karena tahun anggaran ini adalah tanggungjawab mereka,’’ sebutnya.
Sementara itu, kemarin Asisten I Setda Provinsi Jambi Khailani ditunjuk menjadi Pjs Kadispenda Provinsi Jambi menggantikan Ali Redho yang bakal dilantik menjadi Sekda Batanghari 26 November mendatang. Acara serah terima jabatan itu sendiri dilaksanakan kemarin di Dispenda Provinsi Jambi.
dr Maulana Dicopot
Bakal Calon Wakil Walikota Jambi pendamping Sum Indra, dr Maulana dinonjobkan oleh Walikota Jambi Bambang Priyanto dari posisinya sebagai Kabid Pemberdayaan Masyarakat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi.
Pengnonjoban Maulana itu dilakukan saat pelantikan pejabat eselon III dan IV yang digelar di rumah dinas walikota Jambi, kemarin sore. Kuat dugaan, Maulana diparkirkan di BKD Kota Jambi karena maju mendampingi Sum Indra di Pilwako.
Hanya saja, Walikoa Jambi Bambang Priyanto membantah penggantian Maulana itu dilakukan karena tensi politik Kota Jambi yang kini mulai memanas.
‘’Kita mengganti pejabat itu sesuai dengan penilaian kinerja dan usulan dari kepala dinas. Tidak benar jika ini dikait-kaitkan dengan masalah politik,’’ sebut Bambang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi Polisman Sitanggang juga mengakui dirinyalah yang mengusulkan agar Maulana diganti. Ia mengatakan kepala SKPD adalah yang paling mengetahui tentang kinerja anak buahnya. Termasuk Maulana yang menjabat sebagai Kabid.
“Sudah jelas, sebagai kepala dinas sayalah yang mengevaluasi kinerjanya. Kita perlu yang bisa bekerja maksimal,” ujar Polisman.