KUALATUNGKAL - Jalur pipa gas PGN, yang menghubungkan antara Singapura ke wilayah Tanjung Jabung Barat, yang melintasi dan kebun dan areal sekitar perumahan warga di keluhkan warga, lantaran kondisinya semak.
Irwan Triputra (37) warga BTN Permata Hijau, Kelurahan Patunas Kecamatan Tungkal Ilir, mengeluhkan keberadaan pipa gas yang melintasi perumahan, karena konsidinya rumputnya semakin tinggi menjadi semak belukar. ‘’Kami khawatir kalau kondisinya di biarkan semak seperti itu, akan menjadi sarang binatang buas, seperti ular yang dapat membahayakan keselamatan warga, sekitar komplek,‘’ paparnya.
Dikatakannya, babi hutan sering bersarang di areal itu, bahkan, binatang berbisa seperti ular sering keluar dari semak belukar jalur pipa PGN. ‘’Karenanya, kami berharap pihak PGN melakukan perawatan lebih rutin, dan tidak hanya tebas bayang. Bila perlu disemprot pakai obat rumput, supaya tumbuhnya lebih lama,’’ ujarnya.
Salah satu staf PGN yang dihubungi media ini (4/12), mengatakan pihak perusahaan sudah akan melaksanakan penebasan. Nnamun waktu jadwal pekerjaannya belum sampai. ‘’Pihak perusahaan sudah mensurvei lokasi yang akan di tebas namun, jadwal pengerjaannya belum sampai,’’ papar lelaki yang meminta namanya tidak di sebutkan dalam pemberitaan ini.
Menurutnya untuk pengerjaan pembersihan lahan, pengerjaannya di subkan dengan kontraktor lain, makanya, pengerjaannya harus sesuai dengan Jadwal dalam kontrak kerjasama , tidak bisa serta merta di kerjakan.
(jm/imm/jenn)