Hentikan Ulang Tahun Banjir

Senin 10-12-2012,00:00 WIB

Banjir yang terjadi setiap tahun, seakan tak terus terulang. Kondisi ini diistilahkan aktivis lingkungan Rudy Syaf ulang tahun banjir atau banjir berulang tahun. Untuk menanggulangi hal tersebut, sangatlah mudah. Cukup pemerintah menata ulang kondisi lingkungan sesuai dengan UU Tata Ruang atau Keppres mengenai pengelolaan kawasan lindung.

 

HARI ini banjir terjadi di mana-mana. Di Sarolangun, Merangin, Bungo dan beberapa daerah lain. Termasuk beberapa kawasan di kota Jambi yang sudah mulai digenangi banjir. Banjir tersebut seakan sudah menjadi siklus alam yang terus terulang.

\'Saat curah hujan tinggi, debet air sungai sudah dipastikan akan naik dan meluap hingga banjir,\' tutur Rudy kepada koran ini.

Hal ini, katanya, disebabkan daerah tangkapan air yang sudah demikian sedikit. Banyak lahan yang sudah beralih fungsi. Hutan tanaman industri bukan saja di daratan, tapi sudah ke lereng-lereng sungai. Idealnya, lanjut Rudy, jika luasan Sungai Batanghari 5.000 KM, 40 persen dari luasan tersebut harus merupakan daerah tangkapan.

\'Saat ini hutan-hutan kita banyak yang rusak.Dan pemerintah harus menata ulang ini,\' tegasnya.

Hal senada juga disampaikan pengamat lingkungan, Ir Soni Pratomo MM, dirinya menyampaikan, banjir yang terjadi saat ini dikarenakan adanya alih fungsi hutan. Demikian juga halnya yang terjadi di kota Jambi. \'Kalau di kota Jambi disebabkan juga adanya alih fungsi lahan menjadi ruko,\' terangnya.

Sementara itu, pemerhati debet air Sungai Batanghari, Syahruddin sendiri menyampaikan bahwa kemarin debet air sungai Batanghari berada di posisi 1330. Artinya lebih kurang setengah meter lagi akan menjadi siaga satu. Dan pemerintah harus siap-siap mengantisipasi banjir di berbagai sudut kota Jambi. \'Dibandingkan sehari sebelumnya, hari ini (kemarin, red) ada kenaikan sebesar 5 cm,\' terangnya.

(wsn)

 

Tags :
Kategori :

Terkait