JAMBI - Sejumlah ibu-ibu majelis taklim dari 4 RT dan majelis taklim Beringin serta para tokoh masyarakat setempat tampak berjubel di dalam dan halaman rumah bapak Hatta yang cukup luas menanti kedatangan Sy Fasha Cawako Jambi 2013,
Tampak Fasha tersenyum begitu turun dari mobil daihatsu Xenianya dan langsung menyalami ibu-ibu majelis taklim dan para tokoh Masyarakat yang sudah berkumpul menanti kedatangan Fasha.
Dalam sambutan pembukanya Fasha mengatakan, dirinya terharu dengan sambutan tersebut.
“Saya terharu dengan sambutan ibu-ib majelis taklim dan bapak-bapak tokoh masyarakat , yang rela menunggu kedatangan saya. Sangatlah naif dan berdosa apabila saya melupakan budi baik ini, saya mohon maaf atas kekurangan saya yang hanya datang melenggang tanpa membawa buah tangan atau oleh–oleh untuk para orang tua saya dan saudara-saudara saya. Mudah-mudahan dengan kedatangan saya yang apa adanya ini tidak mengurangi arti atau makna dari silaturahim dan dialog kita, semoga Allah SWT menaikkan derajat kita semua yang hadir sore ini,” ujar Fasha disambut dengan AMIN oleh para undangan.
Sementara itu, bapak Hatta dalam sambutannya menyatakan, bahwa dirinya bangga dengan kehadiran Fasha.
“Kami juga warga 4 RT dan majelis taklim beringin yang rutin melakukan pengajian dan yasinan warga, sangat bangga dan terhormat atas kesediaan adinda Fasha yg mau datang ke pondok kami ini. Kami sudah beberapa kali ketemu adinda dibeberapa undangan di tempat-tempat yang terpelosok . Sempat jadi pembicaraan kami, mudah-mudahan dia tidak berubah ke depannya nanti. Ternyata memang adinda adalah tipe orang yang mau menghargai undangan orang tanpa memilih tempat,” ungkapnya.
Lain lagi yg disampaikan oleh ibu wakil majelis taklim, pihaknya menanggapi 10 Misi/Program yang bapak sampaikan Fasha.
“Salah satunya adalah bantuan pinjaman modal kepada pedagang kaki lima/kecil/industri rumah tangga tanpa jaminan/agunan. Bagaimana cara bapak menjaga agar bantuan itu tepat kesasaran tidak berbau nepotisme dan bantuan pinjaman tsb nilainya sesuai dengan yang kami usulkan dan tidak mengalami pemotongan ditingkat kecamatan – kelurahan,” sebutnya.
Fasha menjelaskan skema pendistribusian bantuan pinjaman tersebut dengan ringkas dan bahasa yang sederhana.
“Bantuan pinjaman ini tidak menggunakan uang APBD/ pemerintah namun menggunakan dana pihak ketiga/perbankan yang menjaminnya adalah suatu badan usaha yang dibentuk pemerintah kota khusus untuk membantu ekonomi masyarakat kecil dan tidak mencari keuntungan,” jelasnya.
Semua yg di jelaskan Fasha dapat dimengerti oleh para undangan. Salah satu ibu majelis taklim, Muryati menyampaikan, bahwa sebagian besar darinya adalah pedagang warung di lingkungan tempat tinggalnya.
“Namun saat ini kegiatan usaha kami terganggu oleh adanya supermarket-supermarket, antara lain seperti indomaret dan alfamart yg sudah keterlaluan. Bayangkan pak Fasha, supermarket tersebut sudah masuk kepemukiman kami yang terpencil. Kenapa mereka tidak buka saja di jalan-jalan protokol, dak ado otak nian pejabat yang ngeluarkan ijinnyo ini. Dak mikirkan kami yang pedagang warung kecik nih, tolonglah pak Fasha , jangan lagi ngeluarkan ijin tersebut,” ujar ibu Muryati.
Keluharan ibu-ibu tersebutdirespon oleh Fasha. “Insyaallah, ke depan kita akan lihat azas manfaatnya dan izin-izin tersebut lebih manusiawi serta menghormati kepentingan masyarakat banyak namun hal tersebut tidak bisa terwujud apabila saya belum menjadi Walikota. Maka untuk itu marilah kita bersatu untuk memenangkan saya menjadi walikota nanti,” katanya disambut teriakan ibu-ibu JAMBI BARU, PEMIMPIN BARU...!!!.
(adv)