SEOUL--Korea Utara menuduh pemerintah Korea Selatan menggunakan menara lampu Natal sebagai alat perang psikologis. Menara cahaya yang berbentuk pohon dan berdiri di atas bukit di Kota Gimpo dekat perbatasan dengan Korea Utara merupakan bentuk psy war atas negeri komunis tersebut.
Menurut Guardian (24/12), media Korea Utara mengatakan pencahayaan menara berbentuk pohon Natal tersebut dikarenakan Seoul telah dipermalukan atas keberhasilan Pyongyang meletakkan satelit ke orbit pada 12 Desember lalu. Meski sebelumnya, PBB (Amerika) dan lain-lain menyerukan peluncuran itu tidak dilakukan karena dicurigai sebagai tes atas teknologi peluru kendali balistik.
Pyongyang sendiri telah memperingatkan Korsel atas konsekuensi yang tak bisa ditentukan karena menara tersebut. Korut juga mempertimbangkan sanksi atas gereja, tetapi banyak mengasosiasikan Kekristenan dengan campur tangan asing.
Bagi Korsel sendiri, ini merupakan pertama kalinya dalam dua tahun terakhir yang memperbolehkan untuk menyalakan menara untuk pertama kalinya dalam dua tahun ini. (Esy/jpnn)