Jadi, pilkada langsung yang kita praktekkan saat ini belum bisa mensejahterakan rakyat karena ia baru sebatas demokrasi prosedural. Ia kerap dijadikan ajang perebutan kekuasaan dan kepentingan politik pihak-pihak tertentu. Yang kita butuhkan ialah demokrasi substansial. Demokrasi substansial itu ialah jika seluruh elemen masyarakat bisa ikut andil dalam pembangunan, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada pengawasan, tentunya dalam kapasitas mereka masing-masing. Sehingga, hak-hak dasar warga tidak ada yang terabaikan dan kesejahteraan rakyat pun dapat terwujud. Karena, kebijakan pembangunan yang dilaksanakan adalah yang benar-benar menyangkut kehidupan mereka. Nah, kita berharap Pilwako Jambi 2013 tidak hanya sebatas demokrasi prosedural, tetapi ia bisa menjadi awal demokrasi substansial dan menjadi cara untuk menuju kesejahteraan masyarakat Kota Jambi. Setiap masyarakat bisa ikut andil dalam membangun Kota Jambi. Di samping itu, kita juga berharap, praktek politik uang (money politics) dan politik-politik kotor lainnya tidak mengkontaminasi proses kompetisi para kandidat dalam Pilwako Jambi 2013. Sehingga, setelah sang calon menjabat, praktek KKN pun bisa terhindarkan. Bisakah hal itu terwujud? Semoga.
Penulis: NANI EFENDI
(Pengamat, tinggal di Jambi)