Bakri: Terminal Selesai 2013
JAMBI- Pembangunan perluasan bandara Sulthan Thaha Jambi baru terealisasi 79 persen. Hal ini terungkap dari tinjauan yang dilakukan oleh H Bakri, anggota komisi V DPR RI Bidang Infrastruktur ke lokasi proyek bersama pihak angkasa Pura II (AP-II)
“Pembangunan fisik hampir 79 persen. Mereka (AP-II, red) akan usahakan selesai Maret. Pekerjaan ini (terminal penumpang, red) semua akan selesai di tahun 2013 ini. Cuma, pengembangan memang masih terus dilakukan. Ada penimbunan sisi kiri dan kanan. Nah, khusus terminal ini selesai tahun 2013,” kata H Bakri.
“Saya berharap, untuk pengembangan selanjutnya, bisa disolek dengan interior khas Jambi, seperti ukiran, atau kerajinan biar orang yang datang tahu ciri khas Jambi. Terutama di bagian publik servis harus mencirikan Jambi,” tambahnya.
Dirinya mengatakan, pengembangan bandara itu memang membutuhkan dana yang tak sedikit. Oleh karenanya, dirinya berharap AP-II bisa melakukan perluasan itu secara optimal. “Kita menyadari, dengan adanya peraturan menteri yang mengatur, jika bandara yang dikelola oleh AP-II tak bisa dianggarkan melalui APBN. Namun, kita yakin AP-II menyelesaikan ini,” ujarnya.
Menurut Bakri, bandara Jambi merupakan bagian dari bandara yang menguntungkan. “Seperti bandara Cengkareng, Surabaya, Medan, Padang dan Palembang,” ungkapnya.
Lalu, bagaimana dengan perpanjangan runway yang semula sudah dianggarkan di APBN. Namun dengan adanya Kepmen, anggaran itu tentu dibatalkan? H Bakri membenarkan adanya pembatalan itu.
“Namun komitmen di AP-II mereka akan menyelesaikan semua. Begitu juga dengan jalan masuk juga, kita berharap Pemda secepatnya membuat jalan. Sehingga, saat bandara selesai, terminal selesai, akses kesini juga selesai. Karena jalan itu katanya tangung jawab dari pemerintah. Jangan sampai terminal selesai, akses tak ada. Maka Pemda harus ikut andil, bukan hanya jalan, kalau bisa ada publik servis beberapa yang dikelola Pemda,” ujarnya.
Secara keseluruhan, perluasan bandara yang sudah dilakukan saat ini, menurutnya, baru berjalan 60 persen. “Itu dari rencana semula. Karena pengembangan ini membutuhkan dana besar. Tapi, pada 2013 ini, diupayakan pengembangan terminal ini untuk dioperasikan. Namun untuk ini kan menyangkut anggaran besar. Makanya, kita mendorong percepatan,” tandasnya.
Sementara itu, Dorma Manalu, Direktur Utama AP-II yang mendampingi langsung tinjauan itu menjelaskan dalam kesempatan yang sama, jika pihaknya siap melakukan perluasan bandara tersebut dengan dana dari AP-II sendiri. “Bandara ini punya negara, kalau negara menginginkan pembangunan, bagaimanapun kami akan melaksanakan,” katanya.
“Kalau urusan pelayanan publik, kita tidak bicara untung rugi yang dikatakan. Karena membutuhkan dana besar, kami akan siap melakukan perluasan. Hanya saja, mungkin kecepatannya agak lama. Namun kita akan menyelesaikan,” tandasnya.
Ditanyakan lagi, bagaimana dampak dari dicoretnya anggaran perluasan bandara di APBN? Dorma tak mempersoalkan. “Pendanaan tetap kami danai. Pengembangan selanjutnya kami siap menganggarkan,” ujarnya.
Ditanya soal berapa anggaran yang dibutuhkan? Dorma tak bisa memberikan jawaban tegas. “Saya tak begitu tahu. Namun dulu saja untuk efron saja sama tower bisa Rp 180 M. Itu tanggung jawab AP-II. Ditambah yang lain, ya masih banyak,” pungkasnya.
(wsn)