Proyek 2011 Ada yang Tak Selesai
JAMBI - Bangunan labor di SMAN 1 Kota Jambi yang dibangun tiga lantai melalui dana APBD bernilai milyaran rupiah, hingga saat ini tak kunjung selesai. Padahal, labor itu sudah dibangun sejak tahun 2011 lalu.
Kondisi ini diketahui saat sidak anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi ke SMAN 1, kemarin.
“Ini bangunan dianggarkan pada tahun 2011. Tapi, sampai sekarang tidak selesai,” ujar Ketua Komisi IV AR Syahbandar.
Ia menyesalkan kontraktor yang menjalankan pekerjaan itu. Pasalnya, dari hasil temuan sidak itu, diketahui jika kontraktor tak serius melakukan pembangunan. Sehingga, anggaran APBD yang jumlahnya milyaran terbuang mubazir.
“Selama dua tahun ini, siswa harus belajar dengan labor seadanya. Bahkan, labor biologi, fisika digabung jadi satu,”ujarnya lagi.
Dikatakannya, pada 2011 lalu, pihaknya pernah meninjau bangunan tersebut. Saat itu, pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jambi selaku pemegang kuasa anggaran meminta waktu untuk penyelesaian hingga tahun 2012. Bahkan, pada tahun 2012 lalu, katanya lagi, dewan, juga sudah menambah anggaran pembangunan gedung tersebut. “Tapi, faktanya pada tahun 2012 malah tidak ada pengerjaan. Ini kan aneh,”tegasnya.
“Kami merasa ada yang tak beres dengan pekerjaan ini. Kami maunya harus tuntas. Kalau tahu begini, harusnya tidak dibangun sejak awal,” tambahnya.
Oleh karenanya, dirinya mengaku akan memanggil Dinas Pendidikan untuk dimintai keterangan. “Kita akan tanya apa masalahnya. Biar semua klir. Kalau memang kontraktornya yang tidak beres, kita akan rekomendasikan ke ranah hukum,”tukasnya mengancam.
Anggota komisi IV lainnya, Handayani mengungkapkan hal serupa. Ia tidak menyalahkan pihak sekolah. Ia hanya menyayangkan kenapa Dinas Pendidikan tidak menyampaikan laporan atas kendala yang dihadapi ke anggota dewan. “Kalau memang kekurangan anggaran, kenapa tidak dilaporkan. Toh, tahun lalu kita sudah komitmen untuk menambah anggaraan kalau memang perlu. Tapi, kita tidak pernah diminta,” tegasnya.
Handayani justru mempertanyakan kinerja inspektorat selaku pengawas kegiatan yang menggunakan uang negara di Provinsi jambi. “Inspektorat selaku pengawas harus bertanggungjawab. Ini jelas keteledoran. Masak selama dua tahun bangunan milyaran begini luput dari pengawasan,”ujarnya.
Sementara, Dodi Pariadi, Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Jambi mengaku sudah bosan menyampaikan keluhan atas kondisi bangunan ini ke Dinas Pendidikan. “Termasuk Kepsek yang lama juga sudah sering melapor ke Disdik soal bangunan labor ini,”katanya.
Di bagian lantai 1 bangunan itu, lantai keramik memang sudah terpasang, tapi, beberapa plafon terlihat belum terpasang. Instalasi listrik pun belum ada. Lalu, di lantai 2, keramik belum terpasang dan pasir serta semen berserakan dimana-mana. Beberapa tembok masih belum di cat dan tampak bolong.
Sementara di lantai 3 plafon sama sekali belum terpasang. Lantai keramik belum terpasang dan hanya ada pasir yang berserak ditiap sudut. Baik dilantai dua dan tiga, belum terpasang pintu ataupun jendela.
(wsn)