Flu Burung di Bathin XXIV Bertambah

Rabu 09-01-2013,00:00 WIB

MUARABULIAN - Penyakit Flu burung atau Avian Influenza (AI) di Kecamatan Bathin XXIV Batanghari terus bertambah sejak dua minggu terakhir. Penyebaran virus flu burung ini ditandai dengan makin banyaknya ayam milik warga yang mati mendadak.

            ‘’Sebelumnya, 2 Januari 2013 unggas warga yang mati mendadak tercatat sebanyak 850 ekor, dan dari data hingga kemarin 8/01, sudah mencapai 1.442 ekor unggas warga yang terserang flu burung. Artinya, dalam seminggu 592 ayam warga mati mendadak,’’ sebut Kepala Bidang Pengamanan Ternak dan Hewan Dinas Peternakan Batanghari, Julmanudin, kemarin.

            Dikatakannya, di Kecamatan Bathin XXIV, ada empat desa yang terinfeksi virus flu burung, yaitu Desa Durian Luncuk, Desa Mata Gual, Desa Karmeo, dan Desa Simpang Karmeo. ‘’Namun desa lain di Kecamatan Bathin XXIV belum ada laporan ayam warga yang mati mendadak,’’ tuturnya.

            Saat ini, sambungnya, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Upaya yang telah dilakukan pihaknya hanya sebatas penyemprotan di beberapa titik saja. ‘’Kami kehabisan obat untuk peyempotan (disinfektan), dan rencananya Kecamatan Bathin disemprot massal belum bisa dilakukan. Yang jelas, kami sudah berkoordinasi dengan provinsi untuk penyaluran bantuan. Dan saat ini kami menunggu penyaluran disinfektan dari provinsi,’’ katanya.

            Selain tidak tersedianya disinfektan, akunya, pihaknya juga terkendala biaya operasional untuk ke lapangan. Selain ini, untuk penyemprotan massal, juga kekurangan personil, ‘’Kami memang tidak ada anggaran untuk biaya opersional. Untuk personil kami berkoordinasi dengan camat, minta disiapkan personil untuk penyemprotan. Tenaga kami tidak bisa mengcover satu kecamatan. Karenanya,kami minta bantuan camat dan warga setempat untuk penyemprotan masal secara serentak,’’ harapnya.

Sementara Camat Bathin XXIV, Very, ketika dikonfirmasi via ponselnya mengatakan, upaya yang dilakukan warga setempat, yaitu dengan cara mengubur cepat unggas warga yang mati mendadak. ‘’Hal ini dilakukan agar peyebaran virus tidak meluas. Kami juga menghimbau warga untuk mengubur cepat unggas mereka yang mati mendadak,’’ ujarnya.

(cr6)

Tags :
Kategori :

Terkait