KERINCI - Warga Lempur, Kecamatan Gunung Raya menolak menggunakan Masjid At Taqwa Lempur Tengah untuk beribadah.
Pasalnya setelah diperbaiki pihak ketiga dengan dana bencana alam (bencal) sebesar Rp 1 Miliar paska bencana gempa 2010 lalu, Masjid yang hanya direhap tersebut masih bocor, sehingga ketika hujan air masuk kedalam Masjid.
Lurah Lempur Tengah mengatakan, walau sudah direhab oleh pihak ketiga tahun 2012 lalu dengan dana bencal, tetapi kubah masjid masih bocor.
“Masyarakat tidak mau menerima hasil pembangunan masjid, karena masih rusak. Sekarang masyarakat Shalat di Masjid Raya Lempur,” ujarnya.
Dikatakannya, Masjid At Taqwa dulu pernah menjadi Masjid teladan se Provinsi Jambi. Karena gempa di Sumatera Barat tahun 2010 lalu masjid ini ikut rusak.
“Setelah itu direhap dengan dana Bencal Rp 1 Miliar, sampai sekarang belum ada serah terima dengan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Kerinci Liberty mengatakan, proyek bantuan Bencal sebenarnya tidak boleh ditender, tetapi harus dibantu langsung. Menurutnya hal ini sesuai dengan Undang-undang.
“Di Kerinci proyek bencal ditenderkan berdasarkan Peraturan Bupati, ini jelas cacat hukum,” tandas Liberty.
(dik)