JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi mampu bertahan di zona hijau hari ini (25/1). Sayangnya, aksi profit taking saham-saham besar masih berlangsung hingga memicu indeks LQ45 bergerak negatif ke level 755,22 atau turun tipis 0,04 poin (0,01 persen) dari sesi pertama perdagangan.
Analis PT Recapital Securities Agustini Hamid mengatakan, meski IHSG meningkat, perdagangan\"berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 118.923 kali pada volume 3,595 miliar lembar saham senilai Rp 3,656 triliun. Sebanyak 106 saham naik. Sisanya, 117 saham turun dan 121 saham stagnan. Sementara itu, akumulasi beli (net foreign buy) investor asing Rp 49,60 miliar. “Aksi beli kembali saham-saham berbasis komoditas, seperti metal mining dan coal mining, mengakibatkan indeks kembali naik menjelang penutupan perdagangan Rabu lalu,” jelasnya.
Kendati pergerakan IHSG cenderung mixed, sentimen positif lantaran cerahnya bursa regional. Indeks S&P menguat 2,25 poin (0,15 persen) ke level 1.494,81. Sementara itu, indeks Dow Jones naik 67,12 poin (0,49 persen) ke level 13.779,33 dan indeks Nasdaq naik 10,49 (0,33 persen) ke level 3.153,67.
Selain itu, data jobless claims dan PMI Manufacturing Index dari AS diperkirakan memberikan sentimen terhadap pergerakan indeks. Meski penurunan jobless claims diperkirakan tidak setinggi minggu kemarin, berdasar data terakhir, ekonomi AS masih menunjukkan angka pertumbuhan. “Secara teknis, indeks diperkirakan bergerak mixed di kisaran 4.390\"4.440,” ungkap Equity Research Associate PT Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza Mihardja.
(Jpnn)