Konstruksi Istana STS Mengkhawatirkan

Senin 28-01-2013,00:00 WIB

MUARA TEBO - Bupati Tebo H. Sukandar mengaku sangat prihatin terhadap konstruksi bangunan istana Sultan Thaha Sayfuddin (STS), yang terletak di desa Tanah Garo, kecamatan Muara Tabir, Tebo.

          Sukandar mengatakan, tidak seharusnya peninggalan sejarah yang mulai dilakukan peremajaan sejak tahun 2005 lalu oleh dinas pariwisata provinsi Jambi itu terbengkalai. Apalagi Sulthan Thaha merupakan satu-satunya pahlawan nasional dari provinsi Jambi.

“Kalau tidak salah, ini proyek Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudparpora) Provinsi  Jambi ditahun 2005 lalu yang tidak pernah selesai. Kita prihatin melihat kondisinya saat ini,” ujar Sukandar dihadapan wartawan.

Dikatakannya, jika konstruksi istana Sultan Thaha tersebut dikerjakan dengan benar serta mendapat pengawasan yang serius dari Disbudparpora Provinsi Jambi, peninggalan sejarah tersebut saat ini sudah menjadi objek wisata di Tebo.

“Kita sangat menyayangkan kondisinya. Padahal ini bisa menjadi objek wisata sejarah di kabupaten Tebo dan bisa kita jual di website resmi pemkab Tebo,” sebutnya.

Lanjutnya, seharusnya sebagai warga Jambi, semuanya harus peduli terhadap sejarah Jambi, dan salah satunya adalah Sultan Thaha.

“Sudah sewajibnya kita peduli terhadap sejarah Jambi, orang dari luar Jambi saja ziarah ke makam dan istana beliau, untuk itu Pemkab Tebo siap ambil bagian dalam menjaga dan melestarikan budaya Jambi, termasuk untuk istana ini, tapi itu tergantung kepada Disbudparpora Provinsi Jambi sendiri,” lanjutnya lagi.

Untuk diketahui, kondisi istana Sultan Thaha tersebut saat ini memang sangat memprihatinkan, selain bangunannya yang tidak selesai dikerjakan, bangunan yang ada juga terlihat sudah banyak yang lapuk.

(rez/jenn)

 

Tags :
Kategori :

Terkait