MERANGIN – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Merangin, Hamidi, melalui Kasi Penanggulangan Darurat, Afrizal, mengatakan belakangan ini Merangin sering terjadi bencana alam, bahkan banjir mencapai hingga 4 meter --tepatnya di Kecamtan Nalo Tantan, bahkan ribuan rumah ikut tenggelam. Dan selama musim penghujan ini banyak terjadi tanah longsor, putting beliung, dan pohon tumbang.
Ada beberapa w yang masuk dalam kategori rawan bencana, seperti Tabir, Jangkat, Sungai Manau, Batang Masumai dan Pamenang. ‘’Karenanya, masyarakat yang tinggal dalam kawasan rawan bencana diminta untuk tetap waspada,’’ imbuh Aprizal.
Dikatakannya, Kecamatan Tabir Barat dan Tabir Ulu merupakan wilayah di sepanjang aliran Sungai Tabir yang rawan terjadi bencana banjir bandang. Seperti tahun sebelumnya, beberapa pemukiman masyarakat di Kecamatan Tabir Barat dan Tabir Ulu diterjang banjir badang. ‘’Sedangkan beberapa kecamatan lainnya yang masih di sekitar aliran sungai Tabir juga rawan banjir. Namun, tidak separah Kecamatan Tabir Barat dan tabir Ulu,’’ ujarnya.
Sementara daerah rawan banjir lainnya yakni di Kecamatan Pamenang, Nalo Tantan dan Batang Masumai. Di kecamatan pamenang wilayah rawan banjir yakni di sepanjang aliran Sungai Abang. Sedangkan di Kecamatan Batang Masumai di sepanjang aliran Batang Masumai dan di NTT di sepanjang aliran Batang Nalo. Ketiga wilayah ini sering mengalami banjir setelah diguyur hujan lebat, meski katagorinya banjir biasa namun tetap perlu diwaspadai.
Daerah rawan bencana longsor yakni di wilayah kecamatan Jangkat dan Pangkalan Jambu. Seperti jalur penghubung desa Rantau Kermas hingga ke desa Renah Kemumu di kecamatan Jangkat, sedangkan di kecamatan Pangkalan Jambu titik rawan longsor yakni di Parentak.
‘’Kedua wilayah tersebut banyak terdapat dataran tinggi dan perbukitan, sehingga pada saat musim hujan sangat rawan sekali terjadinya bencana longsor,’’ tandas Aprizal.
(bjg)