Sirup Kayu Manis, Bakal Dijadikan Ikon Jambi

Senin 11-02-2013,00:00 WIB

JAMBI- Pada tahun 2013 ini, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi Jambi akan mengangkat dua produk unggulan hasil produksi UMKM  Kabupaten Kerinci. Diantaranya, Sirup Kayu Manis dan Dodol Kentang. Menurut M Rawi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi, sirup kayu manis akan menjadi skala prioritas.

“Pemilihan 2 produk tersebut di dasarkan pada kandungan bahan baku lokal yang tersedia berlimpah. Sirup juga relatip tahan lama dan  juga keunikan produk. Bila sirup tersebut dapat kita angkat tentu berdampak pada kesejahteraan petani kayu manis,” katanya.

“Memang kayu manis sangat banyak dibudidayakan oleh petani areal perbukitan terutama di Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin. Survei yang kami lakukan, bahwa Kayu manis dan Pinang merupakan produk ekspor terbesar di Provinsi Sumbar. 90% kayu manis tersebut di suplai dari Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin. Inti program ini adalah bagaimana sirup kayu manis bisa di jadikan alternatif oleh-oleh bagi wisatawan Jambi,” katanya.

Pengembangan industri berbasis perkebunan terbukti mempuyai multi effek yang sangat luas, bahkan sampai ke program penghijauan dinas kehutanan. “Seperti janji saya dulu, dalam megembangkan UMKM & Koperasi kita akan gandeng semua stake holder. Sesuai dengan program Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koperasi untuk mengangkat produk Propinsi melalui program OVOP ( One village one product),” katanya.

“Terkait pemasaran kita akan coba gandeng PHRI dan pedagang kuliner. Agar sirup masuk salah satu sajian menu. Seperti minuman bandrek, skuteng dan lain-lain. Kita juga akan usulkan agar tamu-tamu kedinasan yang berkunjung ke Provinsi Jambi disuguhi minuman sirup ini,” ujarnya.

Dia mengaku akan berkerja sama dengan Dinas Perindag, Dekranasda, Dinas Perkebunan dan instansi terkait lainya.  “Kita juga sedang mempertimbangkan kemungkinan pihak ketiga menjadi distributor pemasaran secara nasional untuk produk ini,” jelasnya.

Sementara itu, Ir. Zainelwati, Kabid UMKM Dinas Koperasi menjelaskan, produk yang dihasilkan UMKM saat ini masih banyak yang harus dibenahi sebelum memasuki pasar global. “Terlebih  bila akan kita jadikan icon Jambi. Tahap awal kita akan dampingi UMKM meningkatkan kualitas produk terutama tehnik produksi, Kemasan , cita rasa, uji ketahanan ekspayer, kandungan zat dan khasiat atau manfaat produk ini dimana kesemuanya dicantumkan dalam label kemasan,” katanya.

“Sayang kita tidak bisa langsung memberikan bantuan hibah kepada UMKM, ini terkait dengan Peraturan Permendagri No 29 .Ya kita bertahaplah,” tambahnya.

(adv)

 

Tags :
Kategori :

Terkait