JAMBI-Pihak konsorsium dari Korea yang akan berinvestasi dalam pembangunan PLTU Tebo 2 x 200 MW, sepertinya cukup serius dalam proyek tersebut.
Pasalnya, mereka sudah mengirimkan permohonan untuk bertemu dengan Gubernur Jambi.
\"Pihak konsorsium pmbangunan PLTU TEBO sudah menyampaikan permohonan untuk mohon waktu dagar dapat menghadap bapak Gubernur melalui saya. Dan ini sudah saya laporkan juga kepada Gubernur,\" ujar Kepala Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMD-PPT) Hefni Zen.
Hal ini, katanya, menunjukkan keseriusan pihak konsorsium dalam berinvestasi di Jambi. \"Permohonannya itu mereka ingin ketemu Gubernur pada tanggal 27 Februari nanti,\" sebutnya.
Ditanya soal kapan pembangunan akan dilakukan, dirinya mengatakan, rencana itu membutuhkan waktu untuk sampai ke tahap pembangunan. \"Prosesnya panjang. Mereka harus memproses izinnya. Sebab, izinnya bukan kepada kita. Tapi proses izin langsung dilakukan di pusat,\" katanya.
\"Mereka harus meminta izin juga kepada PLN tentang pembangunan ini yang berada di bawah kementriuan BUMN. Sehingga, proses itu tentu akan memakan waktu panjang,\" tambahnya.
Dia memperkirakan, pembangunan tahap awal saja baru bisa dilakukan beberapa tahun lagi. Artinya, proses pembangunan ini sendiri, menurutnya juga akan memakan waktu yang tak sebentar. \"Peletakan batu pertama saja, kalau hitung-hitungan mereka (konsorsium Korea, red) baru dilakukan di akhir tahun 2014 baru bisa dilakukan,\" bebernya.
Terimskasih
Dikatakannya, dari email yang diterimanya dari pihak konsorsium Korea itu, diketahui jika mereka sedang melakukan penyusunan dan melengkapi \"Project Brief\". Menurutnya, permohonan bertemu Gubernur ini, tujuannya adalah untuk meyakinkan bawha keinginan membangun PLTU itu memang serius akan dilakukan.
Dirinya menjelaskan, delegasi yang akan bertemu dengan Gubernur nantinya dari Korea seperti Lee Yun-Chuel/Vice President dari KOSEP (PLN-nya Korea/BUMN Korea, red). Lalu, Park Hee-Jang/General Manager. \"Lalu ada delegasi dari Indonesia, Sang Kyoung Bae(PT Jambi resources, red). Kemudian Son, Mun-Byn (Representative KOSEP di Indonesia, red). Selanjutnya, Chang Woo Seock (Daewoo International, red), dan terakhir Rudy Rachmat (Consortium advicer,\" red,\" sebutnya.
(wsn)