Wajib Pajak Masih Banyak Belum Sadar
JAMBI – Realiasasi pembayaran pajak belum berjalan optimal. Hingga saat ini diketahui Kantor Pajak Pratama (KPP) Jambi belum mampu mencapai target yang telah ditetapkan.
Kepala KPP Jambi, Ahmad Jufri kepada sejumlah wartawan, kemarin menjelaskan, kondisi itu berlangsung sejak 2011 dan 2012 yang lalu. “Kita sama-sama tahu bahwa harga karet dan sawit turun, begitu juga bisnis batubara tersendat-sendat. Ini jelas berpengaruh pada pendapatan pajak,” ujarnya usai menerima sejumlah kepala daerah saat penyerahaan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi di kantor KPP Jambi, kemarin.
Dikatakannya, di tahun 2012 lalu, realisasi penerimaan pajak hanya berkisar 93, 73 persen dari target yang ditetapkan. “Besarannya yakni berkisar Rp 2, 017 triliun di 2012 lalu,” ucapnya.
Menurutnya, sumber pendapatan pajak terbesar di Provinsi Jambi masih didominasi oleh pajak perkebunan dan bisnis pengolahan. Akan tetapi, sambungnya, tidak berlangsung optimal.
Disebutkannya dalam kesempatan itu, targetkan pajak Jambi di tahun 2013 ini mencapai 2, 14 triliun. “Pendapatan pajak tahun 2013 sebesar Rp 2,14 triliun,” bebernya.
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) meminta KPP Pratama Jambi bisa mencapai target di 2013 ini. Dirinya juga berharap di Jambi kantor pajak bisa berditri sendiri. Sehingga, kerjanya bisa berjalan dengan optimal. “Sekarangkan masih bergabung dengan Sumatra Barat dan Jambi,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga mengharapkan masyarakat untuk taat dan sadar akan kewajiban membayar pajak. “Jangan hanya menuntut minta fasilitas, seperti jalan dan lainnya, tanpa membayar pajak. Rakyat menuntut itu boleh saja, tapi mereka harus taat membayar pajak. Pajak ini bukan pendapatan daerah, namun penghasilan negara,” tegasnya.
Menurutnya, untuk mencapai target penerimaan dari sektor pajak, diperlukan profesionalitas secara berkesinambungan melakukan penyuluhan. Tujuannya untuk mensosialisasikan cara pengisian dan penyampaian SPT tahunan PPh orang pribadi ini.
“Karena saya yakin masih banyak masyarakat kita yang belum memahami pengisiannya. Melalui sosialisasi yang terus menerus akan mewujudkan terciptanya masyarakat yang sadar pajak, jika saat ini target belum tercapai kita harus turun langsung ke masyarakat dan bertanya apa yang menjadi kendala dalam penyampaian SPT nya, seperti contoh untuk pengisian blanko saja sudah membuat repot, mungkin itu bisa menjadi bahan kajian bagi Dirjen Pajak,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Barat dan Jambi, Muhammad Izmiransyah M Zain menyatakan, bahwa dengan penyerahan SPT tahunan pribadi yang dilakukan oleh para pejabat dan tokoh masyarakat ini diharapkan dapat dijadikan contoh bagi masyarakat pajak lainnya.
“Di tempat ini berkumpul semua pejabat daerah dan tokoh masyarakat dan semua wajib pajak. Diharapkan apa yang dilakukan hari ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat yang masih perlu untuk membayar pajak. Untuk wilayah Sumbar dan Jambi pendapatan dari pajak sekitar 68%, sedangkan untuk Jambi sendiri lebih baik yaitu 70,2%,” sebutnya.
Diakuinya wilayah Sumbar dan Jambi belum mampu mencapai target yang diinginkan, untuk itu diperlukan edukasi serta sosialisasi. “Kita akan meningkatkan edukasi untuk melaporkan perpajakan. Diharapkan kegiatan ini memberi contoh, bagi para pengusaha tanpa perlu diutik utik,” katanya.
Seperti diketahui, kemarin gubernur bersama sejumlah pejabat seperti Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Syahrasaddin, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Efendi Hatta,Walikota Jambi, Bambang Priyanto, Wakil Walikota Jambi Sum Indra, Bupati Batanghari, Abdul Fattah, Bupati Muarojambi, Burhanuddin Mahir dan Wakil Bupati Muarojambi , Komandan Korem 042/Garuda Putih, Forkompimda, tokoh masyarakat dan para undangan wajib pajak hadir menyerahkan SPT Tahunan orang pribadi.
(wsn)