Dampaknya, masyarakat tidak bisa memilih calon secara rasional dan tidak bisa menggunakan hak pilihnya secara bijaksana. Makanya Pemilukada tidak berjalan lurus dengan munculnya pemimpin terbaik.
Dikonfirmasi terpisah, Radius Suhanda, tim pemenangan pasangan calon nomor urut empat pada pemilukada Merangin, Al Haris-Khafied Moein(Harkad), mengatakan dalam menghadapi pertarungan kandidat jagoannya pada 25 maret mendatang, Harkad akan berpolitik bersih dan santun dan tidak akan melakukan hal yang tidak terpuji seperti money politik.
“Kita yakin masyarakat tidak akan mudah tergiur jika ada oknum yang mau membeli suara dengan uang. Karena saat ini masyarakat mengharapkan pemimpin yang lebih visioner, bersih dan amanah bukan pemimpin asal asalan, ” ujar Radius.
Hal yang sama juga disampaikan , Sudirman tim media center Syukur-Fauziah (Syufi), menyangkut money politik yang mungkin bisa saja terjadi dalam Pemilukada. Dirinya mengajak masyarakat untuk ekstra hati-hati pada saat dan menjelang pencoblosan nanti. Sebab jika masyarakat sudah terbuai dengan permainan uang.
“Selaku tim kita juga beritikad, bahwa Syufi sangat menghindari hal seperti itu, kita tidak mungkin menggunakan cara yang jelas-jelas diluar aturan, bagi kita money politik itu haram. apalah artinya sejumlah uang dibandingkan dengan harga diri pemimpin Merangin kedepan,” tegas Sudirman.
Senada, Jamek Hasan salah satu tim pemenangan pasangan calon incumbent Nalim-Salam (Nasa) mengungkapkan dalam mengantisipasi permainan politik uang yang mungkin terjadi pada Pilkada ini, dirinya sudah menyiapkan strategi jitu dilapangan yakni dengan mengerahkan anggota tim Nasa untuk memantau pada setiap titik yang rawan kecurangan.
“Nanti kita akan kerahkan anggota tim dilapangan untuk memantau setiap tahapan, dan setiap titik wilayah rawan kecurangan, seperti daerah perbatasan dan sebagainya, namun kita sangat menyakini warga tidak akan terjebak dengan iming-iming uang,” lugasnya.
Berbeda pula yang disampaikan Handayani, Cabub nomor urut tiga. Ia justru mengaku tidak mempunyai strategi khusus guna mengantisipasi money politik yang mungkin dilakukan oknum pada Pemilukada nanti. Selaku kandidat dirinya menyerahkan sepenuhnya masyarakatlah untuk dapat menyikapinya.
“Kalau kandidat lain mau menebarkan uang silahaan saja asal suara kita tidak diganggu, yang jelas kita tidak akan berbuat seperti itu,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Panwaslu Merangin, Ikhwan Firdaus mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan pemahaman baik itu kepada setiap tim dan masyarakat pada umumnya, untuk tidak terjebak politik kotor. Selain itu, dirinya juga sudah mengintruksikan kepada jajarannya di lapangan untuk dapat melakukan fungsi pengawasannya dengan ketat.
“Dibawah kita ada Panwascam dan PPK, kita sudah instruksikan untuk dapat mengawasi jalannya Pilkada dengan ketat dan tegas, “ pungkasnya.
(cas/cr11)