KPK Geledah Rumah Gubernur Riau

Kamis 21-03-2013,00:00 WIB

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengembangkan pengusutan kasus korupsi pembangunan sarana Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau. Setelah sehari sebelumnya KPK menggeledah ruang kerja Bendahara Partai Golkar Setya Novanto di gedung DPR, kemarin rumah Gubernur Riau Rusli Zainal di Jakarta mendapat giliran.

 Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, pihaknya menggeledah rumah Rusli Zainal di kawasan Kembangan Utara, Jakarta Barat. Di tempat itu, penyidik mencari data pengajuan anggaran perubahan peraturan daerah oleh Rusli Zainal terkait dengan pelaksanaan PON Riau pada 2012.

 Penggeledahan itu merupakan lanjutan dari pencarian data sebelumnya di ruang kerja Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto dan anggota Komisi X DPR Kahar Muzakir di gedung DPR, Senayan, pada Selasa (19/3). \"Hasil penggeledahan Selasa, penyidik menyita tiga kardus seukuran tempat air mineral dari tiga tempat berbeda,\" jelas Johan.

 Tiga tempat tersebut adalah ruang kerja Setya Novanto, Kahar Muzakir, dan kantor perusahaan desain, PT Findomuda Desaincipta. Menurut dia, data paling banyak diamankan dari perusahaan desain. Johan tidak menjelaskan data apa saja yang berhasil dibawa penyidik ke markas KPK. Dia hanya mengatakan bahwa seluruh data tersebut berupa kertas.

 Penggeledahan juga belum membuat KPK menyimpulkan perlunya memanggil beberapa nama besar dari Partai Golkar. Misalnya, Kahar Muzakir, Setya Novanto, dan Agung Laksono yang menjabat sebagai Menko Kesra. \"Belum ada. Begitu juga dengan anggota DPR lain,\" jelasnya.

 Sekitar pukul 17.15 para penyidik KPK meninggalkan rumah Rusli Zainal. Sepuluh penyidik bertolak dari rumah Jalan Kembangan Utama Blok H7-1 RT 007 itu menuju Kantor KPK. Berbeda dengan sebelumnya, di situ tidak terlihat ada penyitaan.

 Penyidik hanya membawa dua koper tanpa menjelaskan apa isinya. Salah seorang penyidik mengaku bahwa timnya sudah selesai menggeledah dan tidak menemukan apa-apa. \"Tidak dapat apa-apa dari rumah Pak Rusli Zainal ini,\" jelasnya.

 Kapolsek Kembangan Kompol Herru Agus yang ikut mendampingi membenarkan hal tersebut. Dia mengaku mengawal pencarian data penunjang di rumah tersebut. Selama itu pula, dia tak melihat berkas yang diamankan.

 Kurniawan, ketua RW 09 yang juga ikut menjadi saksi penggeledahan, mengatakan bahwa rumah itu bukan atas nama Rusli Zainal. Sepengetahuannya, dua hunian yang digeledah merupakan milik perempuan bernama Syarifah Darmiati Aida. \"Setahu saya, dia istri Rusli Zainal,\" tuturnya.

 Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan penggeledahan oleh KPK di ruang Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto. \"Kalau sama hukum, kita tetap patuh dan tunduk,\" ujar Bambang di gedung DPR Jakarta kemarin.

 Dia mengungkapkan, berdasar informasi yang diperolehnya dari pihak KPK, penggeledahan tersebut berkaitan dengan kasus PON Riau yang telah menetapkan Ruzli Zainal (RZ) sebagai tersangka. \"Penggeledahan itu terkait kasus RZ. Jadi, KPK menurut Jubir KPK (Johan Budi S.P.) dalam rangka mencari jejak di ruangan Setya Novanto,\" kata anggota Komisi III DPR tersebut.

 Partai Golkar, kata Bamsat \"sapaan akrabnya\" tetap mendukung upaya penegakan hukum oleh lembaga yang dipimpin Abraham Samad tersebut. Dia menambahkan, selama KPK melalui prosedur hukum yang benar, pihaknya tidak akan mempermasalahkan itu. \"Tidak ada masalah, proses hukum biasa. Yang harus dilalui terkait kasus yang tengah disidik KPK, itu sudah protap,\" ungkapnya..

(gen/dim/dyn/c10/nw)

 

Tags :
Kategori :

Terkait