JAMBI-Dinas Kesehatan Provinsi Jambi menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas konseling menyusui bagi petugas Puskesmas se-Provinsi Jambi.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Edotel SMKN 4 Kota Jambi, kemarin (2/04).
Kepala Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Helfiyan, SST, M.Kes kepada Jambi Ekspres, kemarin, mengatakan, peningkatan kapasitas ini sendiri dilakukan secara bertahap.
“Kegiatan ini dilakukan secara bertahap, yang dilaksanakan sejak tahun 2010 dimana yang dilatih adalah petugas Puskesmas dari Kabupaten/Kota dan rumah sakit. Pada tahun 2011 dan 2012 telah dilatih sebanyak 105 Puskesmas dari 176 Puskesmas yang ada di Provinsi Jambi,” tutur Helfiyan.
Helfiyan menjelaskan pada 2 April 2013 ini dilakukan peningkatan kapasitas sebanyak dua angkatan. Masing-masing angkatan sebanyak 20 orang sebagai pesertanya adalah bidan koordinator dari Puskesmas.
“Menyusui merupakan aspek yang sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi, guna mencapai tumbuh kembang bayi/anak yang optimal sekaligus mempertahankan kesehatan ibu setelah melahirkan. Sejak lahir, sebaiknya bayi hanya diberi ASI saja, hingga usia 6 bulan, yang disebut pemberian ASI eksklusif. Selanjutnya pemberian ASI diteruskan hingga anak berusia 2 tahun dengan tambahan makanan lunak/padat yang disebut Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) yang cukup dalam jumlah maupun mutunya,” jelas Helfiyan.
WHO/UNICEF dalam Global Strategy on Infant and Young Child Feeding tahun 2012, merekomendasikan bahwa pola makan terbaik untuk bayi dan anak sampai usia dua tahun adalah inisiasi menyusui dini dalam 30 sampai 60 menit setelah bayi lahir. Dilanjutkan dengan pemberian ASI secara eksklusif kepada bayi sejak lahir sampai usia enam bulan, mulai memberikan makanan pendamping asi sejak bayi berusia enam bulan. Selanjutnya meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia dua tahun atau lebih.
Helfiyan menambahkan, tujuan dari peningkatan kapasitas ini adalah diperolehnya tenaga yang terampil dalam melakukan konseling menyusui, meningkatkan cakupan pemberian ASI secara eksklusif di Provinsi Jambi, adanya perubahan perilaku ibu, petugas dan dukungan keluarga dalam pemberian ASI.
Target indikator dalam pemberian ASI eksklusif di provinsi Jambi sesuai dengan renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jambi tahun 2015 adalah 61%, target cakupan tahun 2012 sebesar 58% dengan capaian cakupan sebesar 53,73% belum mencapai target, sedangkan target cakupan pemberian ASI eksklusif renstra kementerian kesehatan 2015 sebesar 80%.
“Keberhasilan menyusui ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ibu harus percaya diri, perilaku petugas dalam pemberian susu formula, dan dukungan keluarga,” tegasnya.
(hai/adv)