KERINCI - KPU Kabupaten Kerinci mengancam akan menunda Pilkada Kerinci jika anggaran belum juga turun.
Hal ini disampaikan oleh Faisal, anggota KPU Kabupaten Kerinci dalam rapat dengan Forum Peduli Pilkada Kerinci di DPRD Kabupaten Kerinci. Menurut Faisal, jika anggaran belum juga keluar kedepannya, maka pihaknya akan melakukan rapat pleno kembali untuk mencari jalan terbaik bagi Pilkada Kerinci. Bahkan tidak tertutup kemungkinan KPU akan menunda Pilkada.
“Kalau anggaran juga tak kunjung cair, maka kita akan tunda Pilkada,” katanya.
Sementara itu Sulaiman, Anggota KPU Kerinci lainnya mengatakan, karena belum cairnya anggaran, PPK yang telah dilantik pihaknya belum menerima gaji. “PPK belum ado gaji, NPHD belum selesai prosenya,” ujarnya.
Belum ditekennya Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara Bupati Kerinci dan Ketua KPU Kerinci dikarenakan ada salah satu poin dalam NPHD tersebut yang tidak sesuai. Seharunya ini sudah diteken Senin lalu.
Kesalahan tersebut yakni, dalam NPHD dibunyikan tambahan anggaran Rp 3,1 Milyar digunakan untuk putaran kedua. Sementara untuk putaran pertama hanya Rp 11 Milyar lebih. Padahal tambahan Rp 3,1 Milyar ini juga untuk putaran pertama.
Seperti diketahui, awalnya DPRD Kerinci telah menetapkan anggaran Pemilukada sebesar Rp. 11 Milyar lebih. Tetapi jumlah itu dinilai kurang oleh KPU, akhirnya, setelah dihitung kembali, terjadi penambahan sebesar Rp. 3,1 Milyar.
(dik)