JAKARTA-Pertamina terus berusaha untuk memaksimalkan lapangan migas yang dimiliki. Salah satunya, blok migas Offshore North West Java (ONWJ). Melalui Pertamina Hulu Energi, BUMN tersebut terus berusaha untuk meningkatkan produksi untuk menambah pasokan minyak Indonesia.
Senior Manager Manager Subsurface PHE ONWJ Achmad Zailani mengatakan, pihaknya terus meningkatkan produksi di blok tersebut. Hal tersebut dibuktikan dari penigngkatan produksi minyak pada lima tahun terakhir. Dalam waktu tersebut, produksi minyak meningkat rata-rata 12,8 persen per tahun.
\"Perlu diingat, tidak ada kegiatan eksplorasi di blok Indonesia sejak 1998. Kotraktor sebelum kami membiarkannya begitu saja. Saat Pertamina mengambil alih produksi rata-rata hariannya hanya 23 ribu barel per hari (bph), kami langsung ada kan studi untuk eksplorasi,\" ungkapnya di Jakarta pekan lalu.
Dia menjelaskan pertamina telah mengawali upaya eksplorasi sejak 2011 dengan mengebor sumur eksplorasi. Upaya tersebut juga dilakukan tahun berikutnya. \"Tahun lalu, kami sudah megebor sumur empat sumur eksplorasi. Selain itu, kami juga terus memperluas studi eksploarsi kami. Tahun ini, kami berencana untuk melakukan studi di area total seluas 575 km persegi. Tentu, kami juga terus meningkatkan produksi-produksi sumur-sumur eksisting,\" tambahnya.
Dengan langkah itu, pihaknya mengaku sedang berencana untuk mengembalikan kondisi blok ONWJ ke masa puncaknya. Targetnya, produksi rata-rata minyak per hari bisa mencapai 45 ribu pada 2017, tahun operasi terakhir pada masa kontrak PHE di ONWJ. \"Kalau kami bisa mencapai target tersebut, itu bakal menjadi capaian tertinggi sepanjang sepuluh tahun terakhir. Itu artinya, kontribusi kami bisa mencapai 10 persen dari total produksi nasional,\" jelasnya.
Soal realisasi, Zailani mengaku sangat optimistis. Sebab, upaya eksplorasi bakal berbuah dalam waktu dekat. Misalnya, Lapangan baru UL dan GG. Dua sumur tersebut diprediksi bakal berproduksi pada 2014. \"Begitu juga lapangan YY. Itu sumur eksplorasi pada 2011. Kami targetkan onstream 2015 nanti,\" ungkapnya.
Dia menambahkan, Pertamina juga terus meningkatkan anggaran pengembagan blok tersebut. Tahun ini misalnya, dia mengatakan pihaknya bakal mengalokasikan dana senilai USD 1 miliar. \"Dana itu nanti akan dibagi menjadi dua. 50 persen untuk capex (belanja modal) 50 persen untuk opex (biaya operasional),\" ujarnya.
(bil)